GridOto.com - Balap semerek AP10 SND Racing yang semula akan digelar bersama kejurnas MotorPrix 2022 seri ketiga, akhirnya resmi dibatalkan.
Pihak manajemen Alrasyid Indo Racing (AIR) sudah mengeluarkan pernyataan resmi, terkait pembatalan AP10 SND Racing di akun media sosial mereka.
Di MotorPrix 2022 seri ketiga, balap semerek AP10 SND Racing semula akan dihelat dua kali selama event yang digelar di Sentul Karting, Jawa Barat pada pada 30-31 Juli.
Namun, kelas bernama AIR Junior Talent AP10 itu tiba-tiba menghilang dari poster yang disebar oleh pihak MotorPrix 2022, pada Selasa (26/7) malam lalu.
“Saya juga tahunya dari poster itu (kalau AP10 dikeluarkan),” ujar Rachmat Alrasyid, President Director dan Co-founder AIR kepada GridOto.com, Rabu (27/7/2022) malam lalu.
“Makanya kami sedang menunggu surat resmi dari mereka soal alasannya,” imbuh pria yang akrab disapa Acid itu.
Dibatalkannya AIR Junior Talent AP10 menjadi kejutan, karena kelas tersebut menjadi salah satu supporting class yang digadang-gadang oleh pihak MotorPrix.
Kuota pembalap pun nyaris terisi penuh, dengan sembilan pembalap berusia 10 tahun ke bawah.
Adapun dua pembalap di antaranya masing-masing berasal dari Malaysia dan Vietnam.
Acid sendiri mengaku tidak terlalu ambil pusing soal pembatalan tersebut, karena sudah ada pihak lain yang mengajak mereka bekerja sama untuk melangsungkan AIR Junior Talent AP10.
“Insya Allah sudah ada pihak lain yang mau ajak kerjasama di event lain, yang pasti MotorPrix seri ketiga ini tidak akan ada balapan AP10,” tukasnya.
Lanjut menurut Acid, yang harus dikasihani adalah para pembalap-pembalap muda yang tidak jadi balapan akibat pembatalan tersebut.
“Saya sih enggak pusing, tapi anak-anaknya aja kasihan karena umur-umur segitu pasti sedang semangat-semangatnya balapan,” ujar Acid.
“Orang tua dan para pelatih sekolah balapnya juga sedih saat kami beritahu pembatalan ini, karena anak-anaknya enggak jadi balapan,” imbuhnya.
Semangat terus om Acid, semoga persiapan event-nya lancar sampai hari-H.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR