GridOto.com - Produsen kendaraan listrik khususnya bus listrik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).
Nota kesepahaman atau MoU yang diteken di Perkilindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 tersebut adalah untuk melakukan uji coba bus listrik MAB di koridor Transjakarta.
“Jadi, kami akan melakukan ujicoba satu unit bus listrik MAB di jalur yang belum pernah dilintasi bus listrik yakni di Dukuh Atas 2 - Ragunan (Koridor 6) mulai Senin (1/8/2022),” ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta, Anang Rizkani Noor di Jakarta, Jumat (22/7/2022) di PEVS 2022.
Di kesempatan terpisah, Kelik Irwantono selaku Direktur Utama MAB mengatakan bahwa bus listrik mereka akan diuji coba selama tiga bulan.
Tidak hanya sekadar melintasi, uji coba yang akan dilakukan TransJakarta turut meliputi mengangkut penumpang di koridor yang beroperasi dari pukul 05.00-22.00 WIB tersebut.
“Hasil dari uji coba ini akan dijabarkan oleh operator-operator yang ada di TransJakarta,” ujar Kelik di sela-sela PEVS 2022.
“Mereka akan merundingkan hasilnya dengan regulator yaitu TransJakarta sebelum diambil keputusan (untuk membeli unit bus listrik MAB atau tidak),” tambahnya.
Teknisnya, MAB akan menyediakan sopir untuk bis listrik yang mereka ‘titipkan’ pada pihak TransJakarta.
Baca Juga: MAB Resmi Serahkan Bus Listrik MD 12E NF Kepada PT Paiton Energy
Bus listrik yang akan digunakan dalam uji coba ini adalah bus tipe MD12E NF dengan panjang 12 meter.
Bus tersebut dilengkapi oleh baterai LiFePO 315,85 KWh dengan motor listrik dengan tenaga maksimal 326 dk dan torsi puncak 2500 Nm yang disalurkan oleh transmisi AMT 4 percepatan.
Selama tiga bulan ke depan, pengujian bus yang akan dilakukan MAB dan TransJakarta meliputi enam hal.
Keenam hal tersebut adalah pengembangan spesifikasi teknis bus listrik agar memenuhi standar pengoperasian TransJakarta.
Alih Teknologi dalam hal desain teknis, performance test, dan homologasi teknis dalam operasional uji coba bus listrik.
Pengembangan sistem dalam pengoperasian bus listrik termasuk di dalamnya perawatan dan perbaikan bus listrik.
Kajian Total Ownership Cost (TCO) serta studi banding dalam hal pengelolaan, perencanaan dan operasional bus listrik.
Kemudian penyusunan laporan hasil uji coba bus listrik dalam kegiatan operasional Trans Jakarta.
“Di era kendaraan listrik ini, MAB berharap kami bisa memiliki brand otomotif yang Indonesia dan terbukti produk-produk kami sudah dibeli beberapa perusahaan dan sudah ada yang repeat order,” ujar Kelik.
“Jadi kami bicara ini bukan tanpa alasan, namun sudah ada rekam jejaknya yang membuktikan,” tutupnya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR