GridOto.com - Terjadi kasus kecelakaan Cibubur yang melibatkan truk tangki BBM Pertamina pada Senin 18/7.
Kecelakaan Cibubur terjadi tepatnya di Jalan Raya Alternatif Transyogi-Cibubur, Jawa Barat tercatat sementara menelan 10 korban jiwa.
Kecelakaan Civubur diduga rem truk tangki BBM mengalami rem blong sehingga tabrakan maut tidak bisa terelakkan.
Bicara soal rem blong, ada beberapa penyebab yang bisa membuat hal tersebut bisa terjadi.
Suparna selaku Service Manager bengkel resmi Toyota Auto2000 menjelaskan bahwa rem blong disebabkan karena tidak ada tekanan fluida yang dihasilkan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Cibubur, Komisaris Utama Pertamina Angkat Bicara
"Kalau rem truk itu kan pakai sistem angin, sementara rem mobil biasa pakai fluida, namun keduanya sama-sama membutuhkan tekanan untuk menghasilkan daya tekan ke kampas rem," buka Suparna.
"Kalau pada mobil biasa, salah satu penyebab utama dari rem blong adalah kerusakan pada booster dan master rem atau master cylinder," tambahnya.
Booster rem bekerja menghasilkan daya tekan jauh lebih kuat ke master rem saat pedal rem diinjak.
Jika booster rem terjadi kerusakan maka daya tekan piston master rem menjadi lemah.
Lemahnya tekanan piston master rem berefek langsung pada tekanan fluida atau minyak rem ke kaliper.
Hasilnya, rem menjadi gagal bekerja untuk memperlambat laju kendaran.
Begitu juga dengan master rem yang sudah rusak.
"Piston master rem yang terbuat dari karet bisa mengalami kerusakan" beber Suparna.
Piston master rem yang bocor menyebabkan tekanan minyak rem menjadi berkurang.
Kondisi ini jelas membuat rem blong dan sangat berbahaya.
Baca Juga: KNKT Menurunkan 4 Investigator Malam Ini Audit Kecelakaan Cibubur
"Sebenarnya ada faktor ketiga yakni minyak rem," jelasnya.
Minyak rem yang sudah lama tidak diganti akan menghasilkan gelembung udara di saluran rem.
Kadar air yang terkandung pada minyak rem lama akan semakin tinggi.
Gelembung udara yang teperangkap ini membuat kinerja rem terganggu.
"Biasanya pengemudi akan merasakan injakan pedal rem menjadi lebih dalam dari biasanya, biasakan ganti minyak rem setiap 40.000 km sekali atau 2 tahun pemakaian mobil agar minyak rem tetap bekerja maksimal," tutup Suparna.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR