Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jangan Sembarangan Pakai Engine Brake, Gini Caranya Biar Mesin Motor Kamu Enggak Jebol

Dida Argadea - Selasa, 19 Juli 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi, jalur turunan panjang lokasi tepat untuk pakai engine brake
dok GridOto
Ilustrasi, jalur turunan panjang lokasi tepat untuk pakai engine brake

GridOto.com - Untuk meringankan kerja rem, menggunakan engine brake bisa jadi pilihan tepat.

Misalnya di trek perbukitan dengan banyak turunan panjang, menggunakan engine brake ini bisa banget diaplikasikan.

Soalnya kalau hanya mengandalkan rem, kaliper rem bisa mengalami overheat dan berujung rem blong lho karena dipaksa kerja berat dalam durasi lama.

Meski begitu penggunaan engina brake juga tak boleh sembarangan biar komponen mesin tetap awet.

Jadi jangan sedikit-sedikit pakai engine brake juga ya.

“Penggunaan teknik engine brake ini lebih baik hanya dilakukan pada kondisi tertentu," ujar Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, Muhammad Ali Iqbal, dalam keterangan resmi yang diterima GridOto.com.

"Misalnya pengendara motor melewati jalan menurun yang curam dan panjang, dengan menggunakan teknik ini, kerja rem akan semakin ringan,” sambungnya.

Komponen mesin paling rawan rusak jika terlalu sering menggunakan engine brake secara sembarangan adalah gear ratio.

Jika terlalu sering menggunakan engine brake apalagi dilakukan secara ekstrim, gear ratio bisa cepat aus atau bahkan rontok.

Baca Juga: Rem Motor Matic Rawan Blong di Turunan Panjang, Ini Tips dari Ahli Safety Riding Biar Enggak Celaka

Lebih lanjut, Iqbal juga memberikan tips nih tentang bagaimana menggunakan engine brake dengan benar.

Berikut tipsnya:

Jangan buka gas

Saat akan melakukan engine brake, tutup habis gas agar suplai bahan bakar ke ruang bakar berkurang.

Ini bertujuan untuk menurunkan putaran mesin sehingga engine brake bisa dilakukan dengan halus.

Jangan menurunan gigi dengan ekstrim, harus bertahap

Setelah tuas gas ditutup dan putaran mesin turun, pindahkan posisi gigi ke posisi lebih rendah secara bertahap.

Misal dari gigi 5 turunkan ke 4, 3 lalu 2.

Jangan melakukan penurunan gigi secara ekstrim, misalnya dari gigi 5 langsung ke gigi 1.

Selain berpotensi merusak komponen, hal ini juga berpotensi membuat sepeda motor sulit dikendalikan karena perubahan kecepatan yang sangat drastis.

Jaga putaran mesin tetap rendah

Hindari membuka gas saat melakukan engine brake sehingga putaran mesin selalu berada di posisi rendah saat akan menurunkan gigi.

Hal ini penting agar tidak ada benturan antara komponen di dalam mesin.

Teknik engine brake ini hanya bisa dilakukan pada motor sport, atau bebek ya.

Sedikit tambahan untuk motor sport, teknik engine break sebaiknya hanya dilakukan pada saat kita sudah mengetahui titik berhenti.

Seperti di lampu merah atau ada bahaya terlihat dari jauh.

Jangan sekali-kali menggunakan engine break pada saat pengereman mendadak, karena saat kita menekan kopling maka putaran mesin akan ngeloss dan justru menambah laju kendaraan.

Editor : Dida Argadea
Sumber : Astra Motor Yogyakarta

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Supra Bapak Idaman Pegawai Bank Plecit, Bisa Jalan 385 Km Sekali Full Tank

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa