GridOto.com - Pengguna BBM subsidi akan dibatasi lewat penggunaan aplikasi MyPertamina yang membuat beberapa jenis motor dan mobil harus minum bensin non-subsidi.
Tentu dengan pengguna BBM subsidi yang dibatasi kalian harus cari cara untuk menghemat konsumsi bensin jika harus beli bensin non-subsidi yang harganya terus melambung tinggi.
Ternyata ada beberapa hal sepele yang bisa kalian lakukan untuk menghemat bensin di tengah adanya kebijakan pengguna BBM subsidi dibatasi lewat penggunaan aplikasi MyPertamina.
Salah satunya, agar konsumsi bensin mesin motor tidak lebih boros, sebaiknya kalian selalu perhatikan tekanan ban motor.
Baca Juga: Biasa Dipakai Cuci Baju, Sabun Ini Efektif Hilangkan Kerak di Mesin Motor
Karena tekanan ban motor yang tidak sesuai bisa bikin motor jadi lebih boros bensin.
Seperti diungkapkan Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk selaku produsen ban merek IRC Tire, salah satu penyebab motor jadi boros bensin karena tekananan angin yang kurang.
"Tekanan angin ban misal kurang 2 psi saja dari anjuran itu akan bikin permukaan atau tapak ban yang bersentuhan dengan aspal jadi semakin lebar," terang Dodi sapaannya.
"Efeknya mesin akan menjadi lebih berat bekerja untuk menggerakan roda. Makanya bensin juga akan jadi lebih boros," terangnya.
Baca Juga: Harga Pertamax Turbo Naik Lagi, Awas Injektor Kotor Bikin Motor Boros
Selain itu, dengan membiarkan ban sering kempis atau kurang tekanan anginnya juga bikin ban jadi tidak awet.
"Nanti efeknya adalah ban bisa jadi lebih cepat tipis atau botak, jadi memang sebaiknya selalu ikuti anjuran pabrikan berapa tekanan ban ideal saat motor dipakai," tutupnya.
Tuh, jadi untuk mendapatkan tingkat konsumsi bensin di mesin motor yang optimal kalian harus benar-benar perhatikan tekanan angin bannya.
Jika ketahuan tekanan angin ban sudah berkurang, segera isi lagi sesuai anjuran pabrikan.
Nah, itu tadi cara sederhana buat optimalkan konsumsi bensin motor di tengah adanya kebijakan pengguna BBM subsidi dibatasi dan kenaikan harga BBM non-subsidi yang terus terjadi.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR