Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Alasan Jas Hujan Model Ponco Enggak Disarankan Buat Berkendara Naik Motor

Wisnu Andebar - Senin, 27 Juni 2022 | 17:02 WIB
Ilustrasi pengendara memakai jas hujan ponco
Kompas.id
Ilustrasi pengendara memakai jas hujan ponco

GridOto.com - Beberapa daerah di Indonesia masih kerap diguyur hujan. Padahal, biasanya bulan Juni ini sudah masuk musim kemarau.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi sebagian besar daerah di Indonesia akan diguyur hujan selama periode Juni hingga September 2022.

Untuk itu, jas hujan menjadi salah satu perlengkapan yang wajib dibawa oleh pengendara motor agar terhindar dari basah.

Namun dalam memilih jas hujan sebaiknya juga jangan asal dan harus memerhatikan jenis serta bahan yang digunakan supaya dapat berfungsi dengan baik.

Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), ketika hendak membeli jas hujan, sebaiknya hindari model ponco karena dapat membahayakan keselamatan.

"Dengan desainnya yang seperti jubah, bagian bawah jas hujan ponco dapat tersangkut di roda ataupun gir rantai motor," kata Hariadi belum lama ini.

Selain itu, jas hujan ponco disebut tidak efektif melindungi dari air hujan karena modelnya yang mudah berkibar ketika berkendara naik motor.

Masih menurut Hariadi, sebaiknya pilih jas hujan setelan terdiri dari baju dan celana, dengan ukuran yang sesuai bentuk tubuh, dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

"Jas hujan yang terlalu besar akan menumpuk atau terlipat di beberapa bagian dan dapat tersangkut di roda maupun gir rantai," terangnya.

Baca Juga: Hujan Bisa Tetap Turun Sampai September, Bikers Harus Tahu Cara Bikin Jas Hujan Tetap Awet, Cuma Modal Tenaga

"Sedangkan jas hujan yang terlalu kecil dapat membuat ruang gerak menjadi terbatas dan tidak berfungsi menutupi pakaian dan tubuh dari terpaan air hujan," sambung Hariadi.

Kemudian bahan jas hujan juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kenyamanan saat berkendara.

Ia menyarankan, sebaiknya hindari jas hujan bahan parasut karena dapat membuat gerah dan kurang nyaman. Sedangkan jas hujan dari bahan plastik tidak awet karena mudah sobek.

"Bahan jas hujan yang disarankan adalah coating glossy atau bahan polyvinyl chloride (PVC) yang tebal dan kedap," beber Hariadi.

Pemilihan warna jas hujan juga patut diperhitungkan agar mudah terlihat pengendara lain terutama di malam hari.

"Misalnya hijau, kuning, oranye, atau merah menyala, lebih baik lagi jika memilih jas hujan yang dilengkapi dengan scotlite atau reflector," pungkasnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Tegaskan Tetap Lanjut Balapan, Nasib KTM di MotoGP Masih Diragukan

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa