Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sering Pakai Fast Charging Buat Mobil Listrik, Waspada Baterai Panas

Radityo Herdianto - Selasa, 28 Juni 2022 | 08:00 WIB
Alat pengisian dengan teknologi fast charging, yang mampu mengisi daya baterai Hyundai IONIQ Electric dari nol ke 80 persen paling cepat 57 menit.
Istimewa.
Alat pengisian dengan teknologi fast charging, yang mampu mengisi daya baterai Hyundai IONIQ Electric dari nol ke 80 persen paling cepat 57 menit.

GridOto.com - Sering pakai fast charging buat mobil listrik, waspada baterai cepat panas.

Fast charging jadi salah satu metode pengisian daya baterai mobil listrik paling efektif karena waktu pengisiannya yang singkat.

Hanya saja jika fast charging dipakai terlalu sering memberikan efek buruk bagi baterai mobil listrik.

Salah satunya adalah cepat memanasnya baterai.

"Alat fast charging memiliki arus listrik DC yang besar dengan tegangan tinggi," buka Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Kondisi jumlah baterai Hyundai Ioniq 5 sebelum berangkat ke Bandung
Kondisi jumlah baterai Hyundai Ioniq 5 sebelum berangkat ke Bandung

Baca Juga: Dua Jenis Arus Listrik Buat Ngecas Mobil Listrik, Kenali Bedanya

"Besarnya tegangan arus listrik menghasilkan temperatur yang lebih tinggi juga," terusnya.

Panas dari arus listrik akan ikut diserap oleh baterai ketika melakukan charging.

Inilah yang membuat kondisi baterai jadi memanas setiap kali proses charging.

"Meskipun ada proteksi modul charging untuk tidak sampai penuh, tapi panas yang diterima berkelanjutan akan memperpendek usia sel baterai," terang Bonar.

"Mengingat sampai saat ini baterai mobil listrik menggunakan lithium-ion yang punya batas temperatur dan siklus charging," terusnya.

Di Tesla Model 3, fast charging hingga baterai 80% hanya butuh waktu 26 menit
Rianto P
Di Tesla Model 3, fast charging hingga baterai 80% hanya butuh waktu 26 menit
 

Baca Juga: Mobil Listrik Punya 4 Komponen Utama yang Membedakan Dengan Mobil BBM

Paling aman menurut Bonar, ngecas mobil listrik menggunakan arus listrik AC 220V yang terambil dari stop kontak atau wall charger.

"Jika dipakai harian, mobil bisa dicas saat malam hari atau memang saat tidak dipakai," sebutnya.

"Karena arus listrik AC teganganya tidak tinggi, panas yang dihasilkan rendah dan stabil," imbuhnya.

 

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Cocok Untuk Liburan Tahun Baru, Harga Mobil Bekas Daihatsu Sigra Cuma Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa