GridOto.com - Kecelakaan tol di Cipularang pada hari Senin dini hari, (27/6) mengakibatkan belasan mobil rusak dan belasan orang luka-luka.
Kecelakaan tol di Cipularang ini menurut keterangan dari kepolisian, diduga akibat bis Laju Prima yang mengalami rem blong.
Padahal tabrakan beruntun seperti kecelakaan di tol Cipularang bisa dihindari.
Menurut Dimitri Fitra, Direktur Utama dari tim Toyota Gazoo Racing Indonesia, tabrakan beruntun bisa dihindari selama kita menyetir penuh kewaspadaan.
Pertama, kita harus kenali dulu medan yang akan ditempuh, apakah kondisinya turunan atau tanjakan.
"KM 90-100 tol Cipularang itu kan turunan curam, dan juga ada tikungannya, jadi pengemudi suka lengah," buka Dimitri, sapaan akrabnya.
Meski pengemudi menginjak pedal gas tidak penuh, tetapi kecepatan mobil terus bertambah, hal ini yang kerap tidak disadari.
"Banyak pengendara lengah, enggak jaga jarak dan kecepatan, banyak pakai rem terus-terusan," tuturnya.
Hal inilah yang bikin rem jadi kepanasan, akibatnya rem jadi cenderung blong dan pedal rem terasa kosong.
"Udah gitu jarang pengendara di kita pakai gigi rendah buat deselerasi, semuanya dibebankan ke rem," ucap Dimitri.
Baca Juga: Rem Mobil Mulai Bergejala Seperti Ini, Bakalan Blong Bila Dibiarin!
Alhasil rem yang sudah kepanasan tidak bisa memberhentikan laju mobil.
Pria berpostur tinggi ini menyarankan saat melaju di turunan seperti KM 100-90 tol Cipularang, selalu jaga jarak dan kecepatan.
"Turunkan gigi ke yang lebih rendah, baik transmisi matik maupun manual, agar kinerja rem enggak diforsir banget," lanjutnya.
Engine brake yang digunakan selama jalan menurun pun tidak akan berefek samping ke mesin karena sudah diperhitungkan oleh pabrikan.
"Tapi yang bagus ya saling bantu antara rem kaki dan engine brake," sambung Dimitri.
Ia juga mengingatkan agar pengemudi memantau spion setiap 10-20 detik sekali agar waspada dengan kondisi sekitarnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR