GridOto.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) kepergok telah mendaftarkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) calon mobil terbaru yang masih dirahasiakan, alias belum memiliki nama resmi.
Hal itu terkuak lewat laman resmi Samsat DKI Jakarta, yang mana calon mobil baru Honda tersebut memiliki kode DG47 dan DG48.
Adapun kode DG sejatinya digunakan juga oleh Honda BR-V, sehingga muncul spekulasi bahwa mobil baru ini merujuk ke SUV RS Concept yang diperkenalkan pada ajang GIIAS 2021 lalu.
Hanya saja Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy, masih enggan berkomentar banyak saat GridOto konfirmasi.
Menurutnya pendaftaran mobil baru itu hanyalah proses administratif, belum mengacu kepada waktu produksi ataupun peluncuran produk tertentu.
“Jadi, saat ini kami belum dapat memberikan informasi terkait hal itu,” tutur pria yang akrab disapa Billy ini saat dihubungi GridOto, Kamis (23/6/2022).
Mengacu data NJKB di laman Samsat DKI Jakarta, calom mobil baru Honda dengan kode DG47 tersedia dalam varian 1.5 E dan 1.5 RS bertransmisi manual.
Sementara model dengan kode DG48 tersedia dalam varian 1.5 E, 1.5 RS dan 1.5 RS Z yang sudah menggunakan transmisi CVT.
Hadirnya angka 1.5 pun mengisyaratkan, bahwa seluruh model tersebut akan dibekali mesin berkapasitas 1.500 cc.
Baca Juga: Honda SUV RS Concept Senjata Honda Buat Lawan Raize dan Sonet
Lalu tercantum juga besaran NJKB untuk calon mobil baru Honda ini, yang berkisar Rp 163 juta hingga Rp 189 juta.
GridOto pun memprediksi, kemunculan mobil terbaru yang diduga kuat Honda SUV RS Concept hanya tinggal menunggu waktu.
Mengingat dalam beberapa bulan terakhir, Honda begitu gencar memamerkan SUV berbodi kompak tersebut ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Persis seperti apa yang dilakukan Honda terhadap N7X Concept sebelumnya, hingga akhirnya resmi meluncur sebagai generasi terbaru dari BR-V.
Lantas, apakah GIIAS yang berlangsung pada Agustus 2022 akan menjadi panggung bagi peluncuran mobil terbaru Honda tersebut?
Menarik untuk ditunggu kelanjutannya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR