GridOto.com - Mobil mewah seperti Range Rover, Mercedes-Benz S-Class, Maybach, sudah dilengkapi suspensi udara sebagai perangkat standar.
Sayangnya suspensi udara standar ini acapkali rusak sehingga butuh biaya perbaikan yang besar dan mobil pun tidak bisa berfungsi.
Suspensi udara yang rusak membuat mobil jadi amblas dan tidak praktis untuk dikemudikan.
"Gejala awal suspensi udara jebol itu biasanya mobilnya miring sebelah," buka Midun dari bengkel per Jaya Spring, Jakarta Selatan.
Bila sudah miring sebelah, dipastikan sudah ada balon suspensi yang mengalami kebocoran udara.
Baca Juga: Anak Mobil Wajib Tahu, Ciri-ciri Sokbreker Belakang Mulai Lemah
"Sebabnya karena karet balonnya sudah kering jadi elastisitasnya berkurang," terangnya.
Karena mengalami kebocoran, maka tekanan udaranya selalu rendah dan selanjutnya akan memperparah kerusakan.
"Ya ibaratnya karet ban mobil kempes, terus menerima beban terus menerus, lama-lama pasti jebol," ucap Midun.
Midun menyarankan agar suspensi udara bawaan yang mulai jebol, sebaiknya diganti dengan sokbreker dan per konvensional.
"Pasti lebih awet dan biaya perawatannya juga murah," sambungnya.
Baca Juga: Citroen 2CV, Mobil Antik yang Jaya Pada Zamannya, Uji Suspensinya Hanya Pakai Telur
Untuk biaya penggantian dari suspensi udara menjadi sokbreker konvensional, butuh biaya sekitar Rp 14 juta.
Pengerjaan meliputi pembuatan dudukan support sokbreker dari nol, dan pencarian sokbreker dan per yang paling sesuai.
"Support sokbreker sudah pasti enggak ada yang jual, karena dibuat menyatu dengan suspensi udaranya," tambahnya.
Selain itu, manajemen suspensi udara juga diakali dengan penambahan tabung udara custom.
Tujuannya, "Tabung ini nanti disambung ke selang udara suspensi, biar sensor membaca udara suspensi selalu terisi penuh," tandas Midun.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR