GridOto.com - Pada event yang betajuk 'Recharge Your Life with Hyundai Ioniq 5' yang diselenggarakan pada senin-selasa (20-21/6) rute yang dilalui yakni Jakarta-Bandung.
Di kesempatan kali ini, reporter GridOto.com berkesempatan menjajal langsung mobil listrik Hyundai Ioniq 5 Prime standard.
Sebagai informasi, Hyundai Ioniq 5 Prime Standard range menggendong baterai lithium ion sebesar 58 Kw.
Baterai tersebut diklaim oleh pabrikan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghasilkan tenaga mencapai 170 PS dengan torsi maksimal 350 Nm.
Kondisi awal mobil berjalan, baterai yang tersedia 98% dengan range 407 km.
Baca Juga: Nasib IONIQ Electric di Ujung Tanduk, Hyundai Indonesia Pastikan Tetap Penuhi Kebutuhan Konsumen
Titik poin pertama di Spark, Senayan menunju Purwakarta lalu menuju Cikole, Lembang, kondisi baterai turun menjadi 50% dengan range 223 km.
Selama diperjalanan, mode yang digunakan adalah sport dengan pengaturan regeneraive braking pada posisi 1 atau low.
Hal ini artinya saat pedal gas mobil diangkat maka hanya sedikit arus listrik yang ditambahkan ke baterai.
Efeknya, regenerative braking tidak terlalu maksimal mengisi kembali arus listrik.
Baca Juga: Update Harga Mobil Listrik Hyundai Juni 2022, IONIQ Electric Mulai Rp 680 Jutaan
Lalu, berapa konsumsi daya listrik yang digunakan agar mobil bisa digunakan dari Jakarta ke Bandung?
Menurut informasi di panel istrumen, dari mobil mulai berjalan sampai menuju tempat tujuan menempuh jarak 191,4 km.
Pada panel instrumen mobil terlihat konsumsi listrik rata-rata yakni 17,2 kwh/100 km.
Jika saat ini biaya listrik per kwh pada rumah dengan daya 3,500 kw sampai 5,500 kw atau golongan 2 adalah Rp 1.700.
Maka bisa dihitung 100 km : 17,2 kwh = 5,8 km/kwh, tinggal dihitung kembali Rp 1.700 : 5,8 km/kwh = Rp 293,1.
Biaya yang dikeluarkan Hyundai Ioniq 5 untuk setiap kilometernya adalah Rp 293,1.
Saat kita menempuh jarak total 191,4 km maka biaya yang dikeluarkan hanya Rp 56,099 dari titik poin pertama sampai ke tujuan akhir di Cikole, Lembang.
Oh iya, kecepatan mobil saat dikemudikan tidak melebihi 80 km/jam.
Dengan biaya tidak sampai Rp 100,000 untuk perjalanan keluar kota bisa dibilang tergolong sangat murah jika dibanding mobil dengan mesin konvensional.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR