GridOto.com - Minyak rem merupakan komponen yang tak boleh diabaikan dan harus diperhatikan kondisinya.
Sayangnya masih cukup banyak pengguna motor yang perhatiannya hanya fokus ke kampas rem atau piringan cakramnya saja.
Padahal tanpa minyak rem, sistem rem jenis hidrolis (rem cakram) tak akan bisa berfungsi.
Pasalnya minyak rem inilah yang berfungsi untuk mendorong piston di kaliper rem agar kampas bisa menjepit piringan cakram sesuai tekanan saat tuas master rem ditarik.
Selain itu, minyak rem juga bekerja mengurangi panas akibat gesekan logam pada komponen sistem pengereman, yakni kampas dan cakram.
Kalau kondisi minyak rem sudah tidak layak, maka titik didihnya akan menurun dan berpotensi menimbulkan gelembung-gelembung udara.
Gelembung udara ini akan menimbulkan angin palsu yang terperangkap di sistem pengereman, ujung-ujungnya kinerja rem tak akan maksimal.
Danang Priyo Kumoro, Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta, menyarankan agar pengguna motor rajin mengganti minyak rem.
Baca Juga: Urusan Nyawa Jangan Ditunda, Cek Rem Motor Setelah Dipakai Turing
"Minyak rem memiliki masa pakai yang panjang, sehingga tidak perlu diganti setiap kali melakukan servis, namun setelah pemakaian lebih kurang 24.000 km atau 2 tahun, minyak rem wajib diganti," kata Danang lewat siaran resmi yang diterima GridOto.com pada Sabtu, (11/6/2022).
Ia menambahkan, penggantian minyak rem juga bisa dilakukan jika kondisinya sudah tak layak pakai akibat berbagai faktor.
"Cirinya bisa dilihat pada warnanya yang mulai keruh dan kotor, serta volumenya berkurang," bebernya.
Kondisi minyak rem yang buruk juga bisa merusak seal karet yang berada di baik di master maupun di kalipernya.
Sobat GridOto yang merasa sudah lama tak mengecek minyak rem, kalau ragu untuk mengeceknya sendiri, sebaiknya bawa langsung ke bengkel ya.
Kemudian kalau sobat GridOto pengguna motor Honda, Danang menyarankan untuk ke bengkel resmi dengan menggunakan aplikasi Motorku X.
"Gunakan fasilitas booking service di aplikasi Motorku X untuk menghindari antrean," kata dia.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR