GridOto.com - Animo masyarakat Indonesia terhadap kendaraan elektrifikasi keluaran PT Toyota Astra Motor (TAM), terpantau mengalami peningkatan selama Januari hingga April 2022 kemarin.
Dibuktikan dengan angka penjualan yang diklaim lebih baik dan bergerak positif, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy, selama empat bulan pertama 2022 kemarin pihaknya mencatat penjualan kendaraan elektfikasi di angka 700-an unit.
Terjadi peningkatan jika dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya, yang hanya membukukan angka penjualan berkisar 600-an unit.
"Ada kenaikan Januari hingga April tahun ini, sudah terjual unit elektrifikasi sebesar 775 unit dibanding periode yang sama tahun lalu 621 unit. Trennya masih positif," ujar Anton kepada GridOto.com, Senin (30/5/2022).
"Ini untuk Toyota brand, sementara untuk kendaraan elektrifikasi Lexus kurang lebih masih sama di angka 50 unit," lanjutnya.
Walaupun tidak menyebutkan secara rinci, Anton menuturkan Corolla Cross Hybrid merupakan penyumbang terbesar penjualan elektrifikasi Toyota di Indonesia selama periode tersebut.
"Toyota Corolla Cross Hybrid (penyumbang terbesar penjualan) kemudian disusul Camry Hybrid," tutur Anton lagi.
Hingga saat ini, terdapat 11 model kendaraan elektrifikasi mulai dari HEV (Hybrid), PHEV (Plug in Hybrid) hingga BEV yang telah dijual di Indonesia melalui brand Toyota dan Lexus.
Baca Juga: C-HR Hybrid Bersolek, Kini Punya Fitur Toyota Safety Sense, Harga Naik Belasan Juta Rupiah
Sebagaian besar masih dipasarkan secara resmi oleh TAM, di antaranya Corolla Cross Hybrid, Camry Hybrid, Corolla Altis Hybrid, C-HR Hybrid, Lexus ES 300 H dan Lexus UX 300e.
Toyota juga akan membawa mobil listrik BZ4X, sebagai kendaraan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang.
"Kami juga sudah komitmen membantu pemerintah dalam acara KTT G20, salah satu Toyota BEV yang akan masuk yaitu BZ4X," ujar Anton beberapa waktu lalu.
"Kami sudah konfirmasi dan mendapatkan dukungan penuh dari prinsipal," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR