GridOto.com - Mantap, motor listrik Gesits resmi didaulat menjadi motor operasional Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh.
Penunjukan motor listrik Gesits sebagai motor operasional daerah ini, sebagai langkah pengenalan kendaraan hemat energi dan bersih lingkungan pada masyarakat Aceh.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh, yang memberikan 37 unit motor listrik Gesits secara simbolis kepada perwakilan 23 Kabupaten/Kota di daerah yang ia pimpin tersebut.
“Dengan demikian nantinya kita siap berpartisipasi mendukung operasional seluruh kendaraan bertenaga listrik di Indonesia pada tahun 2050,” ujar Nova Iriansyah dalam siaran resmi PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), Senin (30/5/2022).
Selaku produsen motor listrik Gesits, pihak WIMA pun mengaku bangga produknya diapresiasi dalam kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh tersebut.
Pasalnya, kerjasama tersebut merupakan wujud nyata sinergi antara Pemerintah Daerah dan WIMA dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Sekaligus mendukung akselerasi kendaraan berbasis baterai di Indonesia, khususnya untuk kategori roda dua.
“Aceh merupakan provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan sepeda motor listrik GESITS sebagai kendaraan operasional di lingkungan Pemerintahan Daerah,” ujar Samyarto, Direktur Utama WIMA dalam kesempatan yang sama.
“Hal ini tentunya menjadi kebanggaan kita bersama, dengan sinergi bersama menjadikan Aceh sebagai role model bagi Provinsi lainnya di Indonesia dalam mendukung ketahanan energi nasional, dengan mulai menggunakan kendaraan ramah lingkungan.” lanjutnya.
Baca Juga: GESITS Kembali Kepakan Sayap, Jatim Bakal Jadi Ujung Tombak Penjualan
Lebih lanjut, Samyarto berharap hadirnya Gesits di Provinsi Aceh dapat meningkatkan semangat dan kesadaran masyarakat Aceh dalam memanfaatkan energi hijau yang ramah lingkungan.
Di tangan Pemerintah Daerah Aceh, ke-37 unit motor listrik Gesits tersebut nantinya akan dipakai oleh petugas pengumpul data perindustrian dan survei kebutuhan pokok di Aceh.
Selain ingin memperkenalkan kendaraan bersih lingkungan kepada masyarakat Aceh dan mengapresiasi produk dalam negeri, Pemerintah Provinsi Aceh juga punya alasan pragmatis.
Di antaranya untuk menghemat biaya dan mempermudah kinerja, mengingat kendaraan listrik memiliki biaya kepemilikan yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional sejenis.
Karena kendaraan listrik nyaris tidak membutuhkan perawatan berkala dan memiliki biaya ‘bahan bakar’ yang lebih murah, sehingga membuat total biaya kepemilikan menjadi lebih rendah selama masa pemakaiannya.
Meskipun penghematan tersebut umumnya harus dibayar dengan harga kendaraan listrik yang saat ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional sejenis.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR