GridOto.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada akhir 2022, akan dihadiri oleh para petinggi berbagai negara dan memiliki aktivitas yang sangat padat.
Pada kesempatan kali ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga mendorong seluruh kendaraan operasional yang digunakan selama kegiatan G20 berlangsung menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Untuk mendukung KTT G20, beberapa waktu lalu pada 25 Maret 2022 PLN meluncurkan program SPKLU Ultra Fast Charging, di beberapa titik di Bali yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, DFSK juga turut serta dalam kegiatan yang berlangsung di Central Parkir ITDC Nusa Dua dengan membawa DFSK Gelora E.
DFSK sebagai produsen otomotif memiliki kendaraan yang sesuai untuk membantu kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dari segi mobilitas dan logistik selama acara berlangsung.
DFSK Gelora E Minibus dan Blind Van bisa diandalkan serta sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo yang menginginkan penggunaan kendaraan listrik di berbagai sektor selama KTT G20 berlangsung.
"Amanat Presiden Joko Widodo yang ingin menggunakan kendaraan listrik sebagai operasional selama KTT G20 menjadi ajang pembuktian industri otomotif Indonesia sudah maju dan siap menjadi basis pengembangan kendaraan listrik di Indonesia," ujar Achmad Rofiqi, Marketing Head of PT Sokonindo Automobile dalam keterangan resminya, Sabtu (21/5/2022).
Adapun DFSK Gelora E yang ada di Indonesia ditawarkan dalam 2 model, yakni minibus dan blind van.
Keduanya bisa digunakan sebagai kendaraan operasional untuk membantu kelancaran mobilitas para peserta KTT G20, sebagai kendaraan shuttle dan mendukung kelancaran logistik selama acara berlangsung.
Baca Juga: Dibanderol Rp 490 Juta, Biaya Operasional DFSK Gelora E Ternyata Cuma Segini
"DFSK sudah ikut serta dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan memasarkan DFSK Gelora E yang 100 persen ditenagai oleh baterai dan menjadi kendaraan komersial listrik ringan pertama di Indonesia," tukas Rofiqi.
Sebagai sebuah kendaraan komersial yang harus bisa diandalkan untuk dunia usaha, DFSK Gelora E memiliki dimensi 4.500 mm x 1.680 mm x 2.000 mm (PxLxT).
Dimensi tersebut diklaim dapat memberikan kabin ekstra luas dan lapang, serta dipadukan dengan kemampuan berkendara yang bisa diandalkan.
DFSK Gelora E Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang dan bisa dimaksimalkan lebih banyak penumpang lagi.
Model Minibus ini sangat cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan shuttle di lingkungan KTT G20 dan tentunya nyaman dan ramah lingkungan untuk digunakan karena bebas polusi.
Varian lain adalah DFSK Gelora E Blind van yang didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63m (luas 4,8 meter cubic).
Kabin yang lapang ini bisa diandalkan untuk meningkatkan kapasitas kargo dan cocok untuk kebutuhan logistik, mengantarkan berbagai jenis barang yang dibutuhkan selama penyelenggaraan KTT G20.
Sebagai informasi, Baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH.
Baterai tersebut sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM (berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle/NEDC).
Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80 persen hanya membutuhkan waktu sekitar 80 menit.
Baca Juga: Minibus Ramah Lingkungan DFSK Gelora E Siap Dukung Pelaku Usaha Pariwisata di Era New Normal
Selain mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan, DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan.
DFSK Gelora E cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR