GridOto.com - Tidak butuh waktu lama bagi All New Honda HR-V untuk mendapakan penerimaan yang baik dari masyarakat Indonesia, sejak debutnya pada akhir Maret 2022 lalu.
Dibuktikan dengan angka penjualan yang diklaim PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah tembus 8.700 unit, terhitung hanya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan.
Menurut Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy, tingginya penjualan HR-V generasi kedua ini tak lepas dari loyalis Honda yang memang sudah menantikan kehadirannya.
"Selain langsung dapat dipesan dan dikirimkan kepada konsumen saat diluncurkan, All New HR-V juga memang memiliki lebih banyak loyalis Honda," ujar Billy saat dihubungi GridOto.com, Rabu (18/5/2022).
"Karena itu, laju pemesanan di awal lebih cepat karena para konsumen loyal tersebut memang sudah menanti-nantikan model ini," imbuhnya.
Dari sekian banyak varian yang ditawarkan, All New Honda HR-V SE (Special Edition) lah yang disebut Billy paling banyak dipesan oleh konsumen Indonesia.
Bahkan, lebih dari 50 persen penjualan Sport Utility Vehicle (SUV) Compact ini berasal dari varian tersebut.
"Saat ini varian SE paling banyak dipesan, yaitu sekitar 59 persen dari total pemesanan Honda HR-V," papar Billy lagi.
Hanya saja Honda sedang menemui kendala akibat kelangkaan krisis chip semikonduktor, yang berdampak terhadap kapasitas produksi All New HR-V di Tanah Air.
Lantas, hal itu juga yang membuat antrean produksi semakin panjang hingga inden mengular tak terelakkan.
"Produksi untuk HR-V masih lebih terbatas karena dampak dari pasokan komponen. Sehingga inden untuk HR-V masih lebih panjang, yaitu sekitar dua hingga empat bulan tergantung tipe dan warna," tutur Billy.
Namun Billy optimis, konsumen All New HR-V tidak akan kabur alias batalkan pemesanannya, karena memang kebanyakan pesanan datang dari loyalis yang sudah lama mengenal produk Honda.
"Kami mohon maaf kepada konsumen yang harus menunggu lebih lama untuk model ini, dan kami mengusahakan agar dapat mengirimkan pemesanan kepada konsumen secepat-cepatnya," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR