GridOto.com - Layaknya bursa pembalap MotoGP 2023 yang memanas, Pit Beirer selaku Direktur Motorsport KTM juga kebakaran jenggot gara-gara perkataan Paco Sanchez, Manajer Joan Mir dan Remy Gardner.
Semuanya bermula dari kabar gempar keluarnya Suzuki dari MotoGP yang diumumkan awal Mei 2022 lalu.
Mundurnya Suzuki dari grid, memaksa Joan Mir dan Alex Rins jumpalitan mencari tim baru untuk musim depan.
Terkait posisi Joan Mir saat ini, Paco Sanchez mengungkapkan bahwa pembalapnya tidak akan gabung dengan KTM.
Bukan masalah sih kalau cuma bilang tak mau gabung, tapi Sanchez juga memberikan sindiran menohok buat KTM di Le Mans akhir pekan lalu.
"Joan takkan balapan dengan gratisan ataupun kontrak buruk, seperti yang ditawarkan Ducati dan KTM ke pembalapnya," ungkap Paco Sanchez dilansir GridOto.com dari Motorsport-total.
Sanchez tidak asal ngomong, karena salah satu pembalapnya yakni Remy Gardner menjadi pembalap tim Tech3 KTM saat ini.
Bedanya, Remy menerima karena statusnya sebagai rookie yang tentu berbeda dengan Mir yang merupakan juara MotoGP 2020.
"Aku juga mewakili Remy dan aku tahu seberapa buruk kontraknya. Remy bisa menerimanya, tapi untuk Joan itu tidak akan bisa diterima," tegas sang manajer.
Baca Juga: Jawab Kekecewaan Aleix Espargaro, Aprilia Siapkan Proposal Kontrak Baru
Selain menyangkal tuduhan yang dilontarkan, Pit Beirer juga marah besar dan peringatkan Sanchez agar tidak banyak bicara, jika ingin pembalapnya mendapatkan kontrak baru.
"Paco Sanchez tak melewatkan kesempatan untuk mencaci kami, ia tidak menerima kontrak yang ditawarkan KTM dan Tech3 untuk Gardner pada 2023. Kami punya masalah banyak karena perkataan semacam ini," kata Beirer dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Satu-satunya hal yang bisa kubilang, mereka itu adalah hama besar yang menghantam paddock dalam beberapa tahun terakhir selain Covid-19," tegas Beirer.
Beirer pun mengaku kecewa menjalin diskusi dengan Manajer pembalap, karena membuat situasi semakin rumit.
Dibanding itu, pria berusia 50 tahun ini lebih memilih untuk berbicara langsung kepada pembalap untuk mengetahui keingingannya.
"Paco Sanchez menuduh kami dan Tech3 tak bekerja dengan baik. Tapi maaf, pemilik tim Herve Poncharal punya kesuksesan 30 tahun di paddock dan menjadi presiden IRTA selama 20 tahun, punya 50 karyawan yang ia bayar setiap bulan," tegasnya.
Sang bos juga tidak memaksa Gardner untuk bertahan, jika memang tidak suka dengan kontrak yang ditawarkan.
"Kami tak memberikan opsi melawan keinginan pembalap, jika tidak mau bertahan itu pilihannya. Aku paham bahwa manajernya bilang tidak cocok bekerja sama dengan kami,"
"Tapi pembalap KTM hal berbeda. Kami punya hubungan baik dengan Remy dan kami bahagia lanjut bersamanya," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Motorsport-total.com,Speedweek.com |
KOMENTAR