Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bukan Mitos, Mematikan AC Masih Diperlukan Saat Bertemu Tanjakan Curam, Bengkel Spesialis Kasih Penjelasan

Harun Rasyid - Rabu, 18 Mei 2022 | 15:15 WIB
Ilustrasi Toyota Veloz 2022 di tanjakan curam
Rizky Avryandi/GridOto.com
Ilustrasi Toyota Veloz 2022 di tanjakan curam

GridOto.com - Mematikan AC mobil jadi salah satu trik bagi sebagian pengemudi ketika melalui medan jalan yang berat, semisal tanjakan curam.

Sebab, mematikan AC mobil dipercaya dapat meringankan kinerja mesin, agar kendaraan bisa menaklukan tanjakan curam maupun medan jalan yang terhitung berat.

Lantas, benarkah mematikan AC diperlukan ketika mobil melewati tanjakan curam?

Rully Mardiansyah, Kepala Cabang bengkel spesialis AC mobil Rotary Bintaro Depok mengatakan, mematikan AC untuk melalui tanjakan curam biasanya dilakukan untuk mobil dengan kapasitas mesin tertentu.

"Iya betul, mematikan AC biasanya dilakukan di mobil bermesin 1.000 cc, semisal mobil lawas kayak Suzuki Carry 1000 untuk melewati tanjakan curam," ujarnya kepada GridOto.com belum lama ini.

Menurut Rully, hal tersebut terjadi karena mesin mobil juga menanggung kinerja sistem pendingin kabin tersebut.

Ilustrasi AC mobil
jip.gridoto.com/Dipo
Ilustrasi AC mobil


"Kapasitas mesin mobil itu mempengaruhi kinerja AC, karena putaran mesin semakin cepat. Misalnya saat RPM di 800, ketika AC hidup naik jadi 1.000 RPM," tutur Rully lagi.

"Pengaruh lainnya bensin juga semakin boros kalau AC dihidupkan," jelasnya.

Lebih lanjut Rully mengungkapkan, AC mobil yang menyala bisa memberatkan kinerja mesin saat melalui tanjakan curam.

Baca Juga: Pewangi Kabin Tidak Disarankan Bengkel Spesialis, Alasannya Mulai dari Masalah AC Mobil Sampai Kesehatan

"Ketika mobil bertemu medan berat, kompresor AC ini digerakan oleh mesin. Sementara saat itu mesin harus menggerakkan alternator, water pump, hingga pompa power steering," ucapnya.

Namun, pria yang pernah bekerja sebagai mekanik di dealer resmi ini menyebut, mematikan AC saat mobil menemui medan berat tidak diperlukan bagi mobil bermesin 1.500 cc ke atas.

"Biasanya mesin 1.500 cc ke atas sih enggak pengaruh. Sebab perbedaan hal ini saya rasakan ketika pakai mobil cc kecil Toyota Agya ke Tebing Tinggi di Padang, yang jalannya banyak tanjakan," kata Rully.

Kala itu, mobilnya diisi penuh dengan lima penumpang plus barang bawaan.

Saat menanjak, tarikan mesin Low Cost Green Car (LCGC) tersebut terasa berat karena AC dinyalakan.

"Tapi setelah AC dimatikan mesin mobil jadi lebih bertenaga buat menanjak, makanya hal ini berpengaruh," tutur Rully.

"Sedangkan kalau di mobil cc besar semisal Toyota Innova atau Nissan X-Trail sih enggak perlu matikan AC," jelasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Begini Skenario Matematis Jorge Martin Kunci Titel Juara MotoGP 2024 di Sepang

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa