GridOto.com - Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Ancol, Jakarta Utara bakal jadi tuan rumah gelaran Formula E 2022.
Kabarnya, gelaran balap jet darat bertenaga listrik di Indonesia ini akan berbeda dengan event balap di negara lain.
Hal itu disampaikan oleh Irwan Sucahyono, Vice President Infrastructure and General Affairs OC Jakarta Eprix 2022.
"Perbedaan itu bisa dilihat dari desain dalam sirkuitnya sendiri," jelas Irwan Sucahyono dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, sirkuit Formula E di Ancol memiliki attack mode yang memungkinkan terjadi overtake atau menyalip.
"Dengan begitu, event ini akan lebih kompetitif," terang Vice President Infrastructure and General Affairs OC Jakarta Eprix 2022.
Attack mode adalah momen saat tenaga mobil balap akan semakin meningkat berkat sistem elektronik.
"Kalau pembalap masuk ke attack mode, dia akan dapat tenaga tambahan sehingga akan terjadi overtaking," ucapnya.
Menurutnya, overtake bisa terjadi bila mobil di depan pembalap ada di racing line yang benar.
Baca Juga: Usai Formula E Jerman 2022, Stoffel Vandoorne dan Mercedes Tetap Kokoh di Puncak Klasemen Sementara
"Hal itulah yang membuat sirkuit Formula E di Ancol menjadi andalan dan berbeda dengan sirkuit di negara lain," ungkapnya.
Ia menegaskan, event balap ini akan layak untuk disaksikan karena banyak keseruan yang akan terjadi.
Selain itu, Irawan juga mengungkapkan bahwa desain sirkuit Formula E di Jakarta ini sulit diikuti oleh negara lain karena perbedaan geometri jalan.
"Karena geometri jalan yang berbeda membuat tim dari negara lain harus beradaptasi ulang," tutur Irawan.
Sekadar informasi, JIEC ini memiliki panjang 2,4 kilometer dan lebar 12 meter dengan 18 tikungan serta panjang trek 600 meter.
Untuk progres pembangunannya, sirkuit ini sudah memasuki tahap akhir seperti pemasangan grandstand.
"Memang semuanya sudah hampir selesai, kini tinggal melakukan beberapa pengerjaan saja," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hal yang Membuat Sirkuit Formula E Jakarta Berbeda dengan Negara Lain"
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR