GridOto.com - Kasus tindak pencurian dengan modus pecah kaca mobil, akhir-akhir ini cukup marak terjadi.
Pada 16 April 2022 lalu maling pecah kaca mobil juga beraksi di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Dilansir dari Kompas.com, tindak pencurian tersebut dilakukan oleh empat orang yang kerap beroperasi di wilayah Tajur, Kedung Halang, Cileungsi dan Cibinong.
Saat melangsungkan aksinya, maling pecah kaca mobil di Bogor biasa memakai alat safety glass breaker untuk memecahlan kaca.
Kemudian pelaku mengambil barang berharga yang ada di dalam mobil.
Kompol Devi Sujana selaku Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung mengatakan, masyarakat harus ekstra waspada dengan pencurian dari maling pecah kaca mobil ini.
Selain itu, dirinya juga memberikan beberapa tips agar terhindar dari pencurian bermodus pecah kaca mobil.
Caranya yakni dengan tidak menutup kaca mobil secara penuh ketika parkir.
"Kalau parkir pada siang hari, kaca mobil harus dibuka paling tidak 1 cm agar ada sirkulasi udaranya," ujar Devi, Minggu (8/5/2022).
Baca Juga: Trik Menghindari Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil dari Polisi
Menurutnya, cara ini bertujuan agar ada sirkulasi udara yang membuat kaca tidak mudah dipecahkan maling.
Sebab sebagian maling dalam modus ini biasanya menggunakan serbuk busi yang dilempar ke kaca mobil.
"Memecahkan kaca dengan benda keras seperti linggis atau kapak sudah jarang dilakukan karena kerap mengeluarkan bunyi keras," kata Kompol Devi.
Berbeda dengan Kompol Devi, Muhammad Billy Maulana, Owner Langgeng Jaya Motor mengatakan kalau menurunkan kaca sedikit tidak serta merta akan membuat kaca jadi lebih sulit dipecahkan.
"Ya enggak juga, karena kan mecahin kacanya pakai busi, jika pukulan busi kencang bisa pecah juga kacanya," ujar Billy saat dihubungi GridOto.com, Selasa (10/5/2022).
Menurut bengkel spesialis kaca mobil di Depok, Jawa Barat ini, mau kaca diturunkan 1 cm juga bakalan kalah dan pecah oleh busi.
"Penjelasan ilmiahnya begini, busi atau serpihan keramik putih tingkat kekerasannya itu 10 mohs, sedangkan kaca mobil 6,5 mohs, ya jelas bakal pecah," jelasnya.
Namun, Billy mengungkapkan kalau ingin kaca yang lebih tebal bisa membuatnya di tukang kaca bakar.
"Kecuali kacanya bikinan sendiri, terus dibuat lebih tebal dari busi, bisa jadi tidak akan pecah, ada di tukang kaca bikinan," katanya.
Tapi balik lagi, kalau kaca terlalu tebal minusnya sulit dinaik-turunkan, karena rail dan motor power window kacanya tidak akan kuat.
"Biasanya mobil-mobil yang sudah jarang ada jual kacanya kayak Mercedes-Benz atau Subaru, itu kalau mau ganti biasanya pakai kaca bakar," tutup Billy.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR