GridOto.com - Setelah berhasil melewati arus mudik, PT Pertamina (Persero) siap mengantisipasi lonjakan permintaan BBM untuk arus balik lebaran Idul Fitri 2022.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat memantau langsung ketersediaan dan penyaluran BBM lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC).
PIEDCC yang berlokasi di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat merupakan mengelola data secara terintegrasi dari hulu ke hilir selama 24 jam secara realtime salah satunya untuk BBM.
"Ini yang menjadi kunci keberhasilan, tahun ini dengan lonjakan di masa arus mudik itu peningkatannya sampai 41 persen, selama ini yang tertinggi itu hanya 11 persen," ujar Nicke, Jumat malam (06/05/2022).
"Bayangkan kalau kita masih mengelolanya secara manual, tidak mungkin kita bisa menambah stok bahkan di beberapa SPBU yang dilewati oleh arus mudik. Kalau kita tidak merencanakan secara detail dari hulu ke hilir, tidak mungkin kita bisa memenuhi ini," sambungnya.
Nicke mengungkapkan, permintaan BBM mengalami peningkatan yang sangat signifikan yakni sekitar 43 persen sampai 58 persen terjadi di Jalur Tol Trans Jawa.
Kemudian di jalur Pantura (non tol) dan Jalur Selatan Jawa (non tol) pada saat puncak arus mudik, diperkirakan kondisi yang sama terjadi pada saat arus balik.
"Secara umum stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax," kata Nicke.
Lebih lanjut, Nicke menerangkan selama mudik Lebaran Idul Fitri 2022 tidak terjadi kelangkaan BBM.
Hal tersebut karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.
Baca Juga: Konsumsi BBM Suzuki Ertiga ke Banyumas Ternyata Gak Bikin Kantong Bolong!
Pertamina juga memanfaatkan momentum kondisi jalan minim pemudik untuk melakukan build up stok SPBU dan menghindari mobil tangki BBM terjebak macet.
"Kami juga lakukan sinergi dengan kepolisian setempat untuk pengawalan mobil tangki pada saat kondisi macet atau memerlukan contra flow," kata Nicke.
Selain itu, Pertamina juga terus memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata dan jalur yang rawan terhadap bencana.
Dengan total ada sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan 3 kriteria tersebut.
"Stoknya kita amankan betul, kemudian ditambah lagi kita tambahkan juga dengan SPBU kantong, jadi ada mobil tangki yang kita siapkan di sana, sehingga ketika ada peningkatan permintaan kita bisa tambahkan," jelas Nicke.
Sementara untuk wilayah rest area yang belum ada SPBU dilakukan pemasangan Pertashop, pengadaan mobil tangki siaga dan dan juga layanan pengantaran BBM dengan motoris.
"Ini sangat membantu karena motoris ini boleh masuk tol, karena dijaga oleh polisi," pungkas Nicke.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR