GridOto.com - Produksi Mitsubishi Fuso Maru-P resmi berakhir pada 30 Maret 2022 lalu, dan kini seluruh modelnya bertrasformasi menjadi Figter X.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah responsif PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), dalam menyediakan produk yang sesuai regulasi standar emisi Euro 4 per April 2022 ini.
Adapun Mitsubishi Fuso Fighter X akan meneruskan jejak Maru-P untuk bersaing di kelas Medium Duty Truck (MDT), yang artinya siap diandalkan untuk segala medan dan berbagai bisnis di Indonesia.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah memberikan kepercayaan kepada Fuso Maru-P," ujar Nobukazu Tanaka, Presiden Direktur KTB dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).
"Sebagai penerus dari FUSO Maru-P, kami telah meluncurkan model baru, Fighter X untuk memenuhi kebutuhan bisnis konsumen," imbuhnya.
Tanaka menambahkan, total ada 14 varian Fighter X yang akan dipasarkan dan bisa dipilih oleh konsumen Mitsubishi Fuso di Tanah Air.
Hanya saja ia tidak menjelaskan secara rinci, mengenai spesifikasi maupun harga dari ke-14 varian tersebut.
Enggak cuma itu, KTB juga meluncurkan 15 varian Mitsubishi Canter baru untuk bersaing di segmen Light Duty Truck (LDT).
Dengan begitu, secara total KTB akan memiliki 29 varian dengan standar emisi Euro 4 yang akan tersedia di seluruh jaringan dealer Mitsubishi Fuso.
"Kami akan terus berkomitmen untuk menyediakan produk yang berkualitas serta layanan purna jual yang prima bagi seluruh konsumen," tutup Tanaka.
Sekadar informasi, Mitsubishi Fuso pertama diproduksi di Indonesia oleh PT Krama Yudha Surabaya Mojopahit Motor.
Kemudian pada 1987 sampai 30 Maret 2022 produksi Fuso Maru-P dilanjutkan di PT Krama Yudha Ratu Motor Jakarta, dengan total produksi sebanyak 113.409 unit sampai dengan 30 Maret 2022.
Untuk memastikan transisi Euro 4 yang lancar di seluruh wilayah Indonesia, KTB menyediakan layanan purna jual di 218 jaringan dealer dan akan di tingkatkan dengan layanan pendukung seperti Truck Center dan Mobile Workshop Service.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR