GridOto.com - Setelah sempat dibatasi pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19, mudik Lebaran pada 2022 ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat.
PT Jasa Marga (Persero) memprediksi volume lalu lintas tol pada mudik lebaran 2022 akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan dibanding sebelum Covid-19 atau 2019 lalu.
Hal tersebut diungkapkan Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, yang memprediksi lebih dari 2,5 juta kendaraan mudik lewat tol.
"Terkait dengan angka, kami sampaikan bahwa jumlah arus mudik pada tahun ini akan melebihi arus mudik pada 2019 yang lalu di angka 2,5 juta kendaraan," ujar Heru di Jakarta, Senin (11/04/2022).
Proyeksi peningkatan volume lalu lintas jalan tol ini lantaran pemerintah telah melonggarkan aturan mudik Lebaran tahun ini dengan beberapa syarat.
Heru menjelaskan, untuk volume lalu lintas pada mudik Lebaran 2019 atau sebelum Covid-19 sebanyak 2,5 juta kendaraan melintas jalan tol.
Kemudian menurun 40 persen pada periode mudik Lebaran 2020 akibat pandemi Covid-19 atau hanya sekitar 900 ribu kendaraan.
Sementara pada mudik Lebaran tahun 2021 kemarin, volume lalu lintas mengalami kenaikan sebanyak 1,4 juta kendaraan.
Dengan adanya prediksi tersebut, Jasa Marga telah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas mulai lajur hingga memastikan gerbang tol berfungsi 100 persen.
Baca Juga: Jasa Marga Sudah Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2022, Sebaiknya Berangkat Sebelum Tanggal Ini
Menurutnya, potensi kepadatan lalu lintas pada puncak mudik lebaran 29 April atau H-3 lebaran dan arus balik H+5 lebaran atau 8 Mei 2022 akan terjadi di empat gerbang tol.
"Untuk titik kepadatan di gerbang tol yaitu Cikatama (Cikampek Utama), kearah selatan di Ciawi, dan arah barat Cikupa dan di Trans-Jawa di Kalikangkung," pungkasnya.
Sekadar informasi, Pemerintah memprediksi akan ada sebanyak 85 juta penduduk yang mudik pada momen Lebaran 2022.
Lalu, sebanyak 14 juta orang di antaranya diketahui merupakan pemudik yang berasal dari Jabodetabek.
Kemudian, diperkirakan ada sebanyak 47 persen pemudik yang melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR