GridOto.com - Sejumlah pabrikan terpantau menaikkan harga mobil barunya sejak awal April 2022 kemarin, tak terkecuali PT Toyota Astra Motor (TAM).
Kenaikan tersebut ditenggarai oleh berakhirnya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 50 persen, untuk segmen non LCGC dengan rentang harga Rp 200-250 juta.
Begitu juga untuk model-model di segmen LCGC karena adanya perubahan insentif PPnBM, dari semula disubsidi 100 persen menjadi 66,66 persen.
Kemudian untuk mobil baru bermesin diesel, kenaikan harga disebabkan oleh penerapan standar emisi Euro 4 yang akan berlaku dalam hitungan hari.
Ditambah pada saat yang bersamaan, pemerintah juga mulai memberlakukan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.
"Penentuan harga pada dasarnya banyak faktor ya, ada penyesuaian terhadap cost, perpajakan, maupun yang paling penting adalah penyesuaian spesifikasi sejalan dengan kebutuhan pasar yang bergerak juga," ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM kepada GridOto.com.
"Khususnya pada awal tahun ini memang terlihat di beberapa model tampak ada penyesuaian besar. Tetapi sebagian juga ada yang berasal dari penyesuaian kembali ke harga asal dari sebelumnya, sebagai contoh diskon PPnBM," lanjutnya pada Kamis (7/4/2022) lalu.
Kenaikan harga tersebut bisa saja mengguncang daya beli masyarakat, mengingat iklim perekonomian yang masih belum menentu akibat pandemi Covid-19.
Namun Anton coba menanggapi dengan positif, dan menyakini masyarakat Indonesia masih memiliki daya beli yang cukup kuat untuk mengimbanginya.
"Pengaruh paling besar di market otomotif biasanya datang dari pertumbuhan ekonomi, untuk jangka pendek perubahan harga biasanya tidak serta merta berpengaruh ke penurunan market," tutur Anton lagi.
"Tetapi mungkin ada impact (dampak) lain, seperti pindah grade atau model lain. Karena sudah punya plan (rencana) biasanya tidak serta merta membatalkan pembelian," imbuhnya.
Berbagai upaya juga dilakukan Toyota untuk menjaga daya beli masyarakat, seperti melakukan penyesuaian spesifikasi yang sejalan dengan kebutuhan pasar yang bergerak dinamis.
"Jadi buat kami pelaku pasar yang penting adalah memastikan value yang didapakan konsumen sesuai ya, misalkan fitur yang diberikan dan salah satunya harga," papar Anton.
"Kalau kita lihat dari kuartal pertama ini dibandingkan tahun lalu jelas masih lebih baik, ya kami harap pertumbuhan positif bisa berjalan terus hingga akhir tahun. Sehingga bisa fulfill target dari GAIKINDO, bahkan kalau bisa lebih seperti tahun lalu," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR