GridOto.com - Setelah dilanda kisruh soal kelangkaan minyak goreng di seluruh negeri, selanjutnya sejak beberapa hari belakangan masyarakat juga mulai mengalami kelangkaan BBM jenis Biosolar.
Berawal dari Sumatera kemudian Kalimantan dan Sulawesi, terakhir mulai merambat ke Jawa, terutama di bagian timur pulau Jawa.
Bahkan antrean panjang Biosolar sering mengakibatkan kemacetan di jalan serta keterlambatan aktivitas pengiriman barang.
Tersebarnya video adanya kelangkaan Biosolar dimana-mana membuat
BPH Migas berkelit, bahwa sebenarnya stok Biosolar saat ini cukup untuk 21 hari kedepan.
"Tapi jika kenyataan di lapangan ada kekurangan pasokan Biosolar, berarti kan ada sistem yang salah dalam pendistribusiannya," kata Bambang Widjanarko selaku Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY kepada GridOto.com, Rabu (30/3/2022).
"Nah kenapa pula selalu ada kesalahan dan pembelaan seperti ini terulang dari waktu ke waktu, seolah tidak ada upaya untuk memperbaikinya," ucapnya lagi.
Bambang juga mempertanyakan, apabila stok memenuhi, mengapa harus selalu terjadi kekisruhan dan ada pembatasan penjualan Biosolar.
"Keterangan BPH Migas bahwa stok Biosolar sebenarnya cukup untuk 21 hari kedepan sebenarnya sangat menyakitkan bagi orang yang sedang kesulitan mengantre hingga rela menginap berhari-hari, jika ada barangnya mengapa harus ditimbun dan tidak dijual," tanya Bambang.
Sekadar informasi, armada truk sering mengalami kesulitan jika pembelian Biosolar dibatasi, karena jarak tempuh truk kebanyakan adalah Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) atau bahkan antar pulau.
Bahkan akibat kejadian ini, SPBU sebagai pelaksana penjualan terpaksa harus sering mendapatkan komplain dan caci maki dari para pembeli.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR