GridOto.com - Pemerintah tengah gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk menangani perubahan iklim dan penurunan emisi di sektor transportasi.
Sejumlah aturan hingga rencana mulai dicanangkan untuk memuluskan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Salah satunya dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan.
Direktur Sarana Transportasi Kementerian Perhubungan, Danto Restyawan pun mengungkapkan harapan pemerintah untuk penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air pada 2022.
"Kami punya data untuk di 2022 ini, kami hanya berharap 46 ribu untuk kendaraan roda empat dan 80 ribu untuk roda dua," ujar Danto dalam konferensi pers kolaborasi Smoot, Swap, Grab dan PLN bangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, Senin (21/03/2022).
Danto menilai percepatan program KBLBB bisa tercapai, salah satunya dengan produksi baterai kendaraan listrik di dalam negeri.
"Kalau baterai akan diproduksi di dalam negeri, memungkinkan lagi untuk lebih cepat dari pada perkiraan kami. Saya rasa ini waktunya untuk beralih ke kendaraan listrik," sambungnya.
Selain itu, dari Kementerian Perhubungan juga sudah memulai menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional.
"Kami sudah ada 80 unit mobil listrik untuk digunakan pegawai di Kementerian Perhubungan," jelasnya.
Sekadar informasi, Kementerian Perhubungan mencatat hingga Maret 2022 populasi kendaraan listrik di Tanah Air mencapai 16.060 unit.
Baca Juga: Pelan Namun Pasti, Kemenhub Catat Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia Capai 16 Ribu Unit
Pihaknya juga terus mendorong sinergi antara pemerintah dan swasta agar dapat mempercepat proses mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.
Sehingga target penetrasi kendaraan listrik di Tanah Air bisa tercapai sebesar 2 juta unit untuk roda empat dan 13 juta roda dua pada tahun 2030.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR