GridOto.com - Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berhasil uji coba bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas racing berstandar Internasional.
Kedua produk tersebut telah lolos uji coba tahap awal untuk pengujian karakteristik dengan beberapa parameter yang telah ditetapkan.
Corporate Secretary PT KPI, Ifki Sukarya mengatakan, bahwa pengujian tersebut dilakukan oleh Lemigas sebuah laboratorium penguji bahan bakar dan pelumas independen bertaraf Internasional.
Uji coba dilakukan pada motor jenis 250 cc dan 650 cc menunjukkan parameter utama BBM racing yang diproduksi telah sesuai dengan standar FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) untuk Kategori 1 MotoGP, Moto2, dan Moto3.
"Hasil pengujian diantaranya menunjukkan bahwa BBM racing produksi Pertamina memiliki octane number tinggi RON 100 dan MON 90. Hal ini memastikan bahan bakar dapat beroperasi pada mesin balap yang berkompresi tinggi," ujar Ifki dalam keterangan tertulis, Senin (21/03/2022).
Parameter lain yaitu pada existent gum yang sangat rendah, sehingga memiliki ketahanan oksidasi yang baik pada operasi mesin motor balap yang bertemperatur tinggi.
BBM Racing Pertamina juga terbukti memiliki kandungan sulfur yang rendah sebesar kurang dari 1,0 mg/kg yang memastikan tingkat emisi ramah lingkungan serta memenuhi standar terbaik Internasional.
Lebih lanjut, untuk kualitas pelumas khusus racing dengan base oil produksi PT KPI yang diuji memiliki karakteristik yang setara dibandingkan pelumas khusus racing dengan base oil full sintetik yang saat ini 100 persen masih diimpor.
"Hasil pengujian Lemigas menunjukkan pelumas racing yang mengunakan base oil produksi PT KPI memenuhi standar yang ditetapkan dalam spesifikasi SNI JASO 7069.2 untuk unjuk kinerja API SN/JASO MA2 dengan SAE 10W-50," ucap Ifki.
Baca Juga: Diklaim Bisa Dongkrak Nilai Oktan, Zat Aditif Bahan Bakar Bardahl Dibanderol Rp 90 Ribuan
PT KPI mentargetkan BBM dan pelumas khusus racing yang menggunakan base oil produksi akan siap digunakan pada Balapan MotoGP Mandalika 2023.
"Untuk itu dalam waktu dekat akan dilakukan sertifikasi resmi oleh laboratorium yang ditunjuk oleh FIM serta uji endurance di sirkuit resmi untuk memastikan kinerja tetap optimal dalam simulasi balapan," pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR