GridOto.com - Ternyata begini rasanya naik shuttle bus ke MotoGP Indonesia 2022, nyaman dan tidak dipungut biaya sedikit pun alias gratis.
Pihak panitia MotoGP Indonesia atau MotoGP Mandalika menyediakan fasilitas shuttle bus menuju sirkuit Mandalika dari dan ke tempat-tempat penukaran tiket.
Maklum, penonton MotoGP Indonesia 2022 tidak diperbolehkan membawa kendaraan pribadi ke area Sirkuit Mandalika.
Salah satu tempat penukaran tiket sekaligus halte shuttle bus untuk MotoGP Indonesia 2022 ada di kawasan Masjid Nurul Bilad di Kuta Mandalika, Lombok.
Berdasarkan pantauan tim GridOto, halte shuttle bus di area Masjid Nurul Bilad sudah dipadati penonton yang akan menuju sirkuit sejak pukul 11.00 WITA.
Halte shuttle bus di Masjid Nurul Bilad sendiri melayani tiga rute pulang-pergi, yaitu dari dan ke Gate 1, Gate 2 dan Gate 3.
Bus yang menuju Gate 1 atau Gate Pertamina ditandai oleh stiker berwarna merah dan melayani tribun A, B, C dan H.
Bagi penonton dengan tiket di tribun D, E, F, G dan General Admission bisa naik bus dengan stiker berwarna biru yang menuju Gate 2 atau Gate Pertamax Turbo.
Sementara penonton dengan kursi di tribun I, J dan K bisa menaiki bus dengan stiker berwarna hijau menuju Gate 3 atau Gate Pertamina Enduro.
Adapun shuttle bus tidak beroperasi dengan jadwal, melainkan akan langsung berangkat ke sirkuit begitu kapasitas sudah penuh.
Untuk waktu tempuh sendiri, dari halte shuttle bus Masjid Nurul Bilad menuju sirkuit hanya butuh waktu sekitar delapan menit.
Tidak heran memang, karena jarak dari Masjid Nurul Bilad menuju sirkuit Mandalika hanya berjarak sekitar empat kilometer.
Perjalanan juga terasa nyaman, karena seluruh shuttle bus merupakan unit bus pariwisata yang dilengkapi pendingin udara.
Oh iya, fasilitas shuttle bus ini tidak dipungut biaya alias gratis bagi seluruh penonton MotoGP Indonesia.
Shuttle bus sendiri berangkat menuju sirkuit sepanjang hari hingga pukul 23.00 WITA.
Karena seusai MotoGP Indonesia 2022, masih ada festival Mandalika Music Vibes yang digelar dari sore hingga malam harinya setelah balapan.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR