GridOto.com - Bakal jadi yang pertama di Indonesia, tol Gilimanuk-Mengwi bisa dilewati pesepeda dan pejalan kaki.
Kementerian PUPR berencana membuat konstruksi yang unik untuk proyek tol Gilimanuk-Mengwi.
Pasalnya, insfrastruktur yang nantinya diberi nama tol Jagat Kerthi Bali tersebut bakal jadi tol pertama yang punya lajur khusus untuk pesepeda dan pejalan kaki di Indonesia.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menyebutkan, disediakannya lajur khusus untuk pesepeda dan pejalan kaki bukan tanpa alasan.
"Karena memang daerah wisata, jadi menyesuaikan kebutuhan masyarakat," jelasnya, dikutip dari channel Youtube Pemerintah Provinsi Bali, Selasa (08/03/2022).
Harapannya, dibangunnya jalan tol ini nantinya bisa membantu mendongkrak pariwisata yang ada di Pulau Dewata.
Untuk itu, Kementerian PUPR memastikan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi tidak merusak lingkungan.
"Tadinya kami akan bikin di tengan Pulau Bali, tapi saya merasa kalau bikin tol di tengah pulau yang membelah pasti akan merusak lingkungan," paparnya.
Terkait konstruksinya, Danang Parikesit selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, menuturkan kalau tol Gilimanuk-Mewngi bakal punya lajur untuk kendaraan roda dua sepanjang 40 Km.
Baca Juga: Update Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, Mulai dari Usulan Buat Ganti Nama Sampai Hasil Sosialisasinya
Baca Juga: Bisa Dipakai Pas Mudik Nih, Konstruksi Tol Padang-Pekanbaru Seksi 6 Sudah 96 Persen
Adapun lokasi jalur khusus kendaraan roda dua di tol ini berada di Simpang Susung (SS) Pekutatan dan Mengwi, dengan batas kecepatan rata-rata 40 Km/jam.
Lalu terkait proses perealisasian proyek tol Gilimanuk-Mengwi, sebetulnya sudah dimulai sejak prosesi pelalangan dilakukan pada 25 Februari 2021.
Kemudian penetapan tiga pemenang lelang proyek, yakni PT Cipta Sejahtera Nusautama, PT Sumber Rhodium Perkasa, dan PT Bumi Sentoso Dwi Agung pada 7 Maret 2022.
Selanjutnya, untuk pengerjaannya baru dilakukan pada pertengahan Juni 2022 dan diperkirakan bisa dioperasikan pada November 2024.
"Kalau tol Gilimanuk-Mengwi dioperasikan, maka waktu tempuh yang awalnya 6 jam bisa dipangkas jadi 1-1,5 jam saja," ucap Danang.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Youtube/Pemerintah Provinsi Bali |
KOMENTAR