GridOto.com - Pemenang MotoGP Qatar 2022, Enea Bastianini bikin bangga Tim Indonesia Gresini Racing.
Selain jadi kemenangan perdana buat Enea Bastianini di kelas premier, kemenangan ini juga mengakhiri puasa kemenangan Gresini Racing di kelas premier setelah lebih dari 15 tahun lamanya.
Terakhir kemenangan Gresini di kelas premier terjadi pada 2006 silam, tepatnya di GP Portugal yang saat itu masih digelar di Sirkuit Estoril.
Raihan itu dicatatkan pembalap asal Spanyol, Toni Elias, dengan kemenangan yang sangat dramatis atas Valentino Rossi.
Balapan di Estoril itu adalah seri 'penultimate' atau seri semi final sebelum balapan penutup di Valencia.
Kala itu Rossi sedang berusaha mengejar Nicky Hayden yang berpeluang meraih gelar bersama Repsol Honda, ketinggalan 12 poin klasemen.
Pada balapan itu, Rossi mampu tampil sangat bagus di saat Nicky Hayden kena sial karena crash bersama Dani Pedrosa.
Di akhir balapan, Rossi yang tinggal menyentuh garis finis di posisi pertama harus gigit jari gara-gara ulah Elias yang membela tim Gresini Racing (Fortuna Honda).
Toni Elias berhasil menang adu cepat di trek lurus menjelang garis finis, yang membuat Rossi kehilangan lima poin berharga gara-gara selisih sejengkal saja di garis finis.
Baca Juga: Hasil Balap MotoGP Qatar 2022 - Pembalap 'Tim Indonesia' Enea Bastianini Raih Kemenangan Perdana
The Doctor memang bisa mengudeta Hayden di klasemen, tapi lima poin berharga tetap mempengaruhi pertarungan kejuaraan di Valencia antara Rossi dan Hayden.
Pada akhirnya di Valencia, Hayden berhasil menjadi juara di saat Rossi crash dan kehilangan banyak poin meski masih bisa melanjutkan balapan.
Elias pernah berkata bahwa Rossi sampai tak memaafkannya gara-gara itu.
"Memenangkan balapan MotoGP sangat penting. Tapi menang lebih berharga karena melawan karakter yang kulawan, Valentino Rossi. Itu memori hebat yang selalu kuingat dalam hatiku," ungkap Elias tahun 2020 lalu, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
"Di juga masih mengingatnya, dia masih belum memaafkanku. Kubilang semuanya sudah selesai, saat ini waktunya jadi teman. Tapi tidak mungkin, dia orang yang sangat kompetitif, dia memaku peristiwa itu di hatinya dan dia takkan pernah memaafkanku," jelas Elias.
Bukannya berselisih dengan Valentino Rossi, Elias malah mengaku sangat menghormati sosok Rossi.
"Sikapnya berbeda denganku, aku menang saat itu tapi bagiku dia adalah pembalap terbaik," lanjut Elias.
Pada tahun yang sama, seri sebelum-sebelumnya tepanya di Jerez, Elias juga sempat terlibat insiden dengan Rossi.
Rossi sempat mendengar ucapan Elias ini dan memberikan tanggapan candaan kepada Elias.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR