GridOto.com - Pengerjaan sirkuit Formula E Jakarta di Ancol kini sudah mencapai 35 persen.
Dari pengamatan GridOto sendiri, mayoritas lintasan sirkuit Formula E Jakarta memang sudah dilapisi kerikil yang nantinya akan ditimpa oleh aspal.
Fondasi beton untuk lahan paddock seluas 150 meter persegi juga sudah selesai dibangun, tinggal merapikan sistem drainasenya dan menyelesaikan jalur pit lane.
"Saat ini semuanya sudah mencapai lapisan Base B yang terdiri dari kumpulan kerikil padat di semua bagian," ujar Christopher Handino, Infrastructure Team Jakpro kepada GridOto.com, Jumat (4/3/2022).
"Kami targetkan sekitar minggu depan atau sepuluh hari sudah mulai pengerjaan aspal bagian paling atas, sebelum dihomologasi April nanti," imbuhnya.
Jika seluruh pengerjaan sirkuit sudah sesuai keinginan Formule E Operations dan FIA, maka sirkuit Ancol akan mendapatkan homologasi FIA Grade 2.
Homologasi tersebut cukup untuk menggelar balapan Formula E Jakarta, serta beberapa seri balap lainnya baik itu balap nasional maupun balap internasional.
Misalnya saja, ISSOM yang menggelar kejurnas balap mobil touring seperti ITCR 1200 dan 1500, ITCR MAX, serta STCR sudah mengumumkan akan balapan di sirkuit baru di Ancol tersebut.
Meskipun belum mengeluarkan tanggal resmi, namun nyaris dipastikan sirkuit Ancol akan menjadi sirkuit jalanan kedua ISSOM setelah BSD pada musim balap 2022 ini.
Baca Juga: Bukan Bambu, Kayu Ini Membantu Konstruksi Sirkuit Formula E Jakarta di Ancol 'Menaklukkan Alam'
Tapi untuk kejurnas balap motor, rasanya mustahil bisa menggelar balap di sirkuit Ancol mengingat tidak adanya area run-off yang cukup di setiap sisi lintasan.
Sehingga jika pembalap kehilangan kendali, mereka akan langsung menghantam pembatas tecpro atau bahkan pagar yang pastinya membahayakan.
Untuk balap internasional sendiri, sirkuit Formula E Jakarta di Ancol bisa saja turut menggelar ajang balap Touring Car Asia atau TCR Asia.
Pasalnya, mobil-mobil TCR Asia memiliki karakter tenaga dan bobot yang tidak jauh berbeda dengan mobil Formula E sehingga masih cocok melibas sirkuit sepanjang 2,4 kilometer tersebut.
Homologasi FIA Grade 2 juga membuat sirkuit Formula E Jakarta di Ancol juga memungkinkan menggelar World Touring Car Racing atau WTCR.
Namun sirkuit Formula E Jakarta di Ancol harus sedikit dimodifikasi terlebih dahulu dengan area run-off yang lebih lebar dan aspal yang spesifikasinya lebih tinggi.
Oh iya, trek lurus start/finish sepanjang 800 meter milik sirkuit Formula E Jakarta di Ancol juga cukup untuk menggelar kejurnas drag, khususnya untuk motor.
Karena panjang trek lurus start/finish yang mencapai 800 meter melebihi syarat panjang lintasan yang ditetapkan dalam peraturan IMI untuk kejurnas Drag Bike.
Dalam aturan tersebut, disebutkan kalau lintasan kejurnas Drag Bike minimal harus memiliki panjang 402 meter yang terdiri dari 201 meter untuk lintasan pacu dan 201 meter untuk pengereman.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR