GridOto.com - Konflik Rusia dan Ukraina semakin panas dan berimbas ke berbagai sektor, termasuk ke dunia olahraga termasuk balapan Formula 1.
Hal itu terjadi setelah Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris merapatkan barisan untuk melawan Rusia.
Karena invasi militernya ke Ukraina, beberapa negara tersebut telah memboikot beberapa akses milik Rusia.
Misalnya saja soal kartu kredit ataupun perbankan milik Rusia, larangan perdagangan dan beberapa sektor lain.
Dan meski baru akan digelar 25 September 2022 mendatang, F1 kini juga mendapat tekanan untuk membatalkan gelaran F1 Rusia di Sochi Autodrom.
Hal serupa juga dialami oleh Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), yang hampir dipastikan membatalkan event besar di Rusia.
Pada bulan Juni 2022 mendatang, akan ada final Liga Champions yang rencananya diadakan di Saint-Petersburg, Rusia.
Namun karena ketegangan antarnegara ini, UEFA akan mengubah venue final Liga Champions.
"Tak bisa dibayangkan event sepak bola internasional digelar di Rusia setelah invasi ke sebuah negara yang berdaulat," ungkap Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, seperti dilansir GridOto.com dari Racefans.
Baca Juga: Anak Juara Dunia GP 500 cc Mick Doohan, Jack Doohan Masuk Keluarga Tim Alpine F1
Tentu dengan waktu yang masih panjang, F1 masih punya kesempatan besar untuk menunggu situasi mereda dulu.
Jika sudah mereda, F1 mungkin tak perlu membatalkan balapan F1 Rusia 2022.
Bos tim Haas, Guenther Steiner, yang timnya disponsori oleh perusahaan Rusia Uralkali, mengaku siap jika ada masalah tertentu yang akan datang kepadanya.
Jika situasi semakin memanas, bukan tidak mungkin jika tim Haas berpeluang melepas logo Uralkali milik ayah sang pembalap Nikita Mazepin.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | racefans.net |
KOMENTAR