GridOto.com - Seiring dengan krisis chip semikonduktor yang tengah melanda dunia, PT Toyota Astra Motor (TAM) menyebutkan bahwa masalah tersebut tidak begitu berdampak terhadap proses produksinya di Indonesia.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM mengatakan, Indonesia cukup beruntung karena sampai saat ini produksi Toyota belum pernah mengalami stop karena masalah chip semikonduktor.
"Namun, hanya ada sedikit pengurangan jumlah produksi atau sedikit penyesuaian, tapi produksi dalam negeri tetap berjalan," kata Anton dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (17/2/2022).
Begitu juga unit yang didatangkan dengan skema Completely Built Up (CBU), disebut turut terkena dampak kelangkaan chip semikonduktor.
"Tapi karena unit CBU volumenya tidak begitu besar, jadi saya rasa tidak akan mengganggu secara signifikan terkait permintaan di Indonesia," tuturnya.
"Saya rasa Indonesia masih beruntung, suplai masih lumayan, saya tidak bisa katakan ini ideal tapi lumayan untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia terutama produksi dalam negeri," papar Anton.
Lebih lanjut, penjualan Toyota secara retail selama Januari 2022 berhasil mencatatkan 22.906 unit.
Perolehan tersebut mengalami penurunan sebesar 33,1 persen, jika dibandingkan Desember 2021 yang berhasil membukukan angka penjualan retail sebesar 34.240 unit.
Anton menambahkan, penurunan angka penjualan pada awal tahun memang sudah jadi hal yang umum.
Hal itu dikarenakan masih simpang siurnya kebijakan pemerintah untuk memperpanjang insentif PPnBM mobil baru, buat konsumen memilih untuk menahan pembelian awal tahun ini.
Baca Juga: Imbas Krisis Chip Semikonduktor, All New Honda BR-V Inden Sampai 3 Bulan
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR