Fabio Quartararo Ngaku Siap Balap Usai Tes Pramusim MotoGP Mandalika, Tapi Motornya Masih Jadi Pikiran

GridOto.com - Fabio Quartararo mengaku sudah siap balapan setelah menyelesaikan tes pramusim MotoGP Mandalika.

Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut menyudahi tes pramusim MotoGP Mandalika dengan lap tercepat kedua.

Fabio Quartararo juga terus menunjukkan peningkatan sejak hari pertama tes pramusim MotoGP Mandalika, tanda dia semakin nyaman dengan motornya.

Ketika ditanya apakah dia sudah siap menyongsong balapan pertama di MotoGP Qatar 2022 nanti, Fabio Quartararo menjawab dengan mantap.

“Saya merasa siap dan kuat, sejujurnya saya kira saya tidak akan secepat ini,” ujar Fabio Quartararo usai hari ketiga sesi tes pramusim MotoGP Mandalika, Minggu (13/2/2022).

“Tapi tadi saya merasa performa saya sangat kuat, jadi kalau dari sisi saya sih sudah siap 100 persen,” imbuhnya.

Pria asal Nice, Prancis tersebut merasa ia dan timnya sudah sukses beradaptasi dengan Yamaha YZR-M1 2022.

Hanya saja, Quartararo merasa bahwa potensi dari motor barunya tersebut tidak sebesar milik rival-rivalnya.

“Saya tidak tahu di mana lagi kami bisa memperbaiki diri,” aku Quartararo setelah melibas sirkuit Mandalika sebanyak 233 putaran sejak hari pertama.

Baca Juga: Fabio Quartararo Agak Cemburu Rival Bisa Bawa Perubahan Besar di Tes MotoGP Sepang

“Saat Anda merasa ban depannya goyang kemana-mana, ban belakangnya melintir di batas grip, dan bahu Anda menyentuh aspal di mana-mana, sulit untuk mencari kecepatan tambahan,” lanjutnya.

Dibandingkan motor-motor pabrikan lain, motor baru Yamaha memang tampak tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dari tahun sebelumnya.

Bahkan, rekan setimnya yaitu Franco Morbidelli juga mengaku kesulitan membedakan sensasi berkendara antara Yamaha YZR-M1 2022 dengan 2021.

Namun Quartararo yakin Yamaha akan berusaha keras mencari cara untuk meningkatkan performa YZR-M1 2022 meskipun hanya sedikit.

Baik itu dari segi kecepatan, atau sekadar membuatnya merasa lebih nyaman memacu motor di kecepatan tinggi.

“Karena kalau boleh jujur, saya harus selalu berusaha sampai titik penghabisan untuk berkendara di kecepatan seperti ini,” kata Quartararo.

“Semua rider memang merasakan hal yang sama, tapi untuk kami (pembalap Yamaha) hal tersebut terasa sulit,” tutupnya.