GridOto.com - Indonesia bisa bangga, Racing Committee yang berisi anak-anak bangsa ikut andil dalam kepemimpinan balapan pada tes pramusim MotoGP Mandalika.
Salah satunya Eddy Saputra, Deputy Racing Committee yang juga menjabat sebagai Direktur Roda Dua Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Salah satu tugas Racing Committee adalah berhubungan langsung dengan Race Control, yang bisa dibilang merupakan badan yang memimpin jalannya balapan termasuk di kancah MotoGP.
Race Control adalah pihak yang bertugas mengatur keluarnya safety car, dikibarkannya bendera kuning maupun merah, memastikan lintasan aman untuk dipakai balapan, dan lain-lain.
Kepada GridOto.com, Eddy mengatakan bahwa tugas Race Control pada balapan di tingkat nasional dan internasional bahkan dunia nyaris tidak ada bedanya.
“Tugas-tugasnya sama, karena apa yang kami kerjakan di IMI juga dilakukan di Federation Internationale de Motocyclisme (FIM),” ujar Eddy Saputra usai hari pertama tes Pramusim MotoGP Mandalika, Jumat (11/2/2022) lalu.
“Karena di atas IMI itu ada FIM, dan kami menjalankan balapan selalu sesuai dengan aturan FIM,” lanjut pria yang bertugas di bawah komando Mike Webb, selaku Race Director MotoGP.
Meskipun begitu, ia tidak memungkiri bahwa tetap ada beberapa hal yang membedakan tugas Race Control dalam penyelenggaraan balap di tingkat nasional dengan dunia seperti MotoGP.
Misalnya dari segi regulasi yang berbeda, jenis balapan yang berbeda, maupun jenis motor yang digunakan.
“Soal pencatatan kejadian juga, misalnya kalau di MotoGP ini setiap menit itu selalu ada catatan kejadian,” ungkap pria yang juga akrab disapa ‘Pak Haji’ itu di sela-sela kesibukannya pada tes MotoGP Mandalika ini.
“Sementara kalau di balapan lokal itu paling hanya ada catatan kalau ada yang celaka,” kekehnya.
Namun ia menegaskan bahwa IMI terus berusaha untuk meningkatkan standar pelaksanaan balap di Indonesia agar setara dengan dunia.
Salah satu hal yang sudah dilakukan adalah meminta FIM mengadakan pelatihan dan seminar yang khusus dilakukan untuk melatih para anggota Race Control dari Indonesia.
Untuk saat ini, pihaknya tengah memilih sepuluh kandidat terbaik untuk didaftarkan namanya pada pelatihan tersebut.
“Itu langkah awal dan prosesnya (untuk penyelenggaraan balap di Indonesia agar setara dengan dunia) pasti tidak sebentar.
“Tapi itu harus dilakukan untuk kemajuan dunia balap di Indonesia,” tutup Eddy Saputra.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR