Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

OtoJadul

Otojadul: Nekat, Kisah Mocin Pernah Ikut Balap Demi Tepis Isu Kualitas yang Buruk

Dida Argadea - Kamis, 10 Februari 2022 | 18:45 WIB
Gelaran road race GGBRR (kiri) dan Bambang Pamor, joki balap merek Beijing
tabloid OTOMOTIF edisi No.50/X Senin, 23 April 2001
Gelaran road race GGBRR (kiri) dan Bambang Pamor, joki balap merek Beijing

GridOto.com - Di era 2000-an awal motor bikinan pabrikan China atau biasa disebut mocin pernah populer di Indonesia.

Meski tetap saja anggapan miring soal kualitas mocin terus bergema.

Di tengah derasnya isu kualitas, nyatanya mocin ada yang berani membuktikan kualitasnya.

Tak tanggung-tanggung, caranya dengan ikut terjun di ajang road race.

Beberapa merek bikinan negeri Tirai Bambu sempat getol meilirik balap pasar senggol untuk memikat konsumen.

Seperti pada gelaran Gudang Garam Brawijaya Road race (GGBR) di Probolinggo, 15 April 2001.

Di seri-seri sebelumnya hanya ada dua merek mocin yang ikut.

Namun di ajang ini tercatat ada delapan mocin yang coba menantang motor-motor merek Jepang di sirkuit.

Di antaranya terdapat Ada, Sanex, Loncini, Garuda dan Hokaido.

Baca Juga: Otojadul: Sempat Laris karena Murah, Berikut Perbandingan Harga Mocin dengan Motor Jepang

Mereka berusaha keras menepis anggapan bahwa mesin mocin kualitasnya jelek dan bermasalah.

Dalam GGBRR, Loncini salah satu merek mocin yang berlaga di kategori 4-tak tune-up open tampil mengejutkan.

Joki Zaenal Abidin dari Probolinggo, mampu membawanya menyodok di uratan 8.

Padahal jumlah peserta yang bertarung di kelompok ini mencapai 41 starter.

"Padahal kami belum memakai part racing, kuncinya cukup memaksimalkan korekan mesin dan kompresi," kata Sarwo Sugeng, yang saat itu menjabat manajer Loncini Prima Motor Ngagel Jaaya Surabaya, dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi No.50/X Senin, 23 April 2001.
Surabaya.

"Meskipun buatan China, jika settingannya pas larinya juga kenceng kok," timpal Agus Prasetyo, mekanik Beijing tunggangan Bambang Pamor asal Kota Pahlawan.

Coba perhatikan penampilan kuda besi berlogo Beijing besutan Avik Baja dari Tulungagung.

Mengandalkan karburator mikuni kotak 24 mm, main-jet 185 dan pilot-jet 30, ia mampu merebut tempat pertama di kelas khusus motcin.

Ketangguhan dapur pacu mocin yang turun dalam GGBRR patut diacungi jempol.

Total panjang sirkuit dadakan yang harus dilahap mencapai 1,2 km, dan harus ditempuh sebanyak 4 putaran.

Baca Juga: OtoJadul - Mengenal Rival Honda NSR 150 RR, Kawasaki KR 150 SS Punya Tenaga yang Merata Berkat KIPS

Kenyataan ini sekaligus sebagai bukti, bahwa mocin sebenarnya layak dan mampu bersaing dengan motor buatan Jepang.

Sayang, banyaknya mocin dengan merek dan kualitas yang tak jelas seperti pernah kami ulas di sini, membuat perjuangan mocin yang sebenarnya layak jadi ikut dianggap jelek.

Editor : Dida Argadea
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa