Nama Jalan Malioboro di Yogyakarta Ternyata Punya Makna yang Dalam, Begini Penjelasannya

GridOto.com - Jalan Malioboro bisa dibilang jadi salah satu lokasi wisata yang ada di Kota Yogyakarta.

Adapun jalan ini membentang dari perbatasan rel kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta hingga kawasan pecinan.

Tapi belum banyak yang tahu kalau Jalan Malioboro ternyata punya makna filosofi yang cukup dalam lo.

Melansir dari Tribunjogja.com, jadi nama Malioboro atau Maliabara berasal dari dua kata.

Yakni kata 'malia' yang bermakna 'jadilah wali' dan 'bara' yang asalnya dari kata 'ngumbara' atau mengembara.

Hal ini tertulis dalam buku berjudul 'Yogyakarta City of Philosophy' yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).

"Jadi kalau digabungkan, Maliabara secara etimologis adalah 'jadilah wali yang mengembara'," isi dalam buku tersebut.

Filosofi ini juga lanjutan dari jalan yang membentang sebelum Jalan Malioboro, yakni Jalan Marga Utama yang jadi tahapan pertama.

"Setelah memilih jalan keutamaan (Marga Utama) hendaknya ikuti ajaran wali dan jadilah wali dengan menyebarkan ajaran para wali, sebagaimana pengembara yang berjalan untuk menerangi kehidupan umat manusia," lanjut penjelasan dalam buku itu.

Baca Juga: Pagi dan Siang Hari Jadi Waktu Paling Rawan Kecelakaan di Jalan Tol, Penyebabnya Jangan Pernah Disepelekan

Baca Juga: Pengemudi Harus Tahu, Menyalakan Lampu Jauh Bisa Bermanfaat Saat Melewati Jalan Menikung

Kalau bisa dikatakan Jalan Malioboro jadi tahapan kedua yang harus dilalui manusia.

Kemudian filosofinya dilanjutkan ke tahapan ketiga dengan adanya Jalan Marga Mulya.

Pasalnya, nama Jalan Marga Mulya punya makna filosofi 'jalan kemuliaan'.

Jadi tiga jalan ini jika digabungkan punya makna bahwa setelah menemukan keutamaan hidup dan mengajarkan kebaikan menurut ajaran wali, maka diperolehlah jalan kemuliaan.

Tak cuma punya makna filosofis, ketiga jalan terebut juga punya satu hal yang identik.

Yakni adanya pohon gayam dan asem jawa yang ditanam di pinggir jalan.

Menariknya, ditanamnya kedua pohon ini punya makna yang enggak kalah dalamnya.

Pohon gayam punya makna 'ayom' atau mengayomi dan asem jawa punya arti 'nengsemake' atau menawan.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul TRIBUNNEWSWIKI: Filosofi Jalan Malioboro yang Belum Banyak Orang Tahu.