GridOto.com - Hujan deras kerap kali melanda beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini.
Bagi yang berkendara dikondisi cuaca seperti ini dibutuhkan kewaspadaan yang tinggi selama di perjalanan.
Pasalnya berkendara di cuaca hujan membuat visibilitas atau jarak pandang dari pengendara menjadi menurun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Andry Berlianto, Instruktur Safety Riding & Driving GDDC (Global Defensive Driving Consulting).
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, ia menjelaskan caranya cukup mudah yaitu cukup memperhatikan jarak aman antar kendaraan.
"Jarak aman berkendara harus dibuat lenggang, jika cuaca normal adalah 2 detik maka pada saat hujan atau jalan basah bisa dilipatgandakan menjadi 4 sampai 6 detik," ujar Andry kepada GridOto.com belum lama ini.
"Ini semata-mata untuk mencukupi kebutuhan waktu reaksi pengendara dan waktu reaksi mesin untuk bekerja," sambungnya.
Andry melanjutkan, saat memutuskan berkendara di cuaca hujan ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar aman selama di perjalanan.
"Perhatikan tingkat curah hujan apakah ringan, sedang atau lebat. Jika lebat dan menaikkan risiko kecelakaan maka yang terbaik adalah berhenti," ungkap Andry.
Baca Juga: Street Manners - Cipratannya Meresahkan Pengendara Lain, Jangan Asal Lepas Sepatbor Motor
Kemudian fokus dan tingkatkan kewaspadaan, karena cuaca hujan kerap kali membuat pengendara menjadi mengantuk.
Selain itu, perhatikan juga penerangan sekitar seperti menyalakan lampu utama saat hujan lebat dan jangan menyalakan lampu darurat atau hazard saat kendaraan bergerak.
Menurutnya menyalakan lampu hazard saat hujan malah menyalahi fungsi sebenarnya, yang hanya digunakan sebagai tanda darurat.
Andry juga mengingatkan, karena sudah memasuki musim penghujan, pengendara disarankan untuk update mengenai informasi situasi lalu lintas saat ingin berkendara.
"Lalu pastikan juga kendaraan dalam keadaan sehat dan tidak rentan mogok saat bertemu dengan hujan atau banjir," pungkasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR