GridOto.com - Fazzio hadir sebagai motor pertama yang membawa teknologi hybrid dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), dengan harga Rp 21,7 juta hingga Rp 22 juta on the road (OTR) Jakarta.
Yamaha Fazzio memang bukan motor pertama dengan teknologi hybrid dari pabrikan asal Jepang tersebut, karena ada Gran Filano Hybrid yang mengaspal di Thailand sejak 2018 silam.
Lantas, apa yang akhirnya membuat Yamaha memutuskan untuk memboyong teknologi hybrid ke Indonesia lewat Fazzio?
Antonius Widiantoro selaku Manager Public Relations, YRA and Community YIMM mengatakan, tingkat literasi dan edukasi konsumen Indonesia mengenai teknologi hybrid menjadi alasannya.
“Sehingga kami melihat bahwa ini merupakan momen yang pas, untuk membawa teknologi hybrid melalui Yamaha Fazzio yang benar-benar baru,” ucapnya dalam bincang santai bersama Otomotif Group, Jumat (21/1/2022).
“Tidak hanya itu, kami juga ingin mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat proses elektrifikasi kendaraan di Indonesia,” tambah Anton.
Melihat alasan tersebut, tentu muncul pertanyaan kenapa Yamaha tidak langsung saja memperkenalkan motor listrik pertamanya lewat Yamaha Fazzio.
Apalagi Anton mengaku bahwa Yamaha sejatinya sudah memiliki teknologi untuk membuat motor listrik.
Selain motor konsep E01 dan E02 yang diperkenalkan pada 2019 silam, Yamaha juga mempunyai skuter listrik e-Vino yang sudah pernah dites di Indonesia dan kini dijual bebas di Jepang.
Baca Juga: Ini Fitur-fitur dan Teknologi Milik Yamaha Fazzio, Rp 20 Jutaan Dapat Hybrid dan Y-Connect
“Tapi kami perlu memiliki smooth shifting technology (teknologi yang bisa memperhalus terjadinya perubahan), dan kami rasa hybrid bisa memfasilitasi hal tersebut,” ujarnya.
“Karena pemahaman terhadap teknologi butuh waktu, itulah yang membuat kami meluncurkan hybrid (terlebih dulu),” lanjut Anton.
Terlebih, pihaknya menganggap bahwa tujuan utama dari rencana pemerintah terkait elektrifikasi, bukanlah mengganti seluruh kendaraan yang ada dengan kendaraan listrik (EV).
Melainkan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor yang ada di Indonesia.
“Tujuan akhirnya itu bukan EV-nya tapi keramahan lingkungannya, sehingga kami melihat ini waktu yang pas untuk mengeluarkan teknologi baru di produk yang betul-betul baru juga,” tutup Anton.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR