GridOto.com - Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap motor sport kelas 150 cc sudah ada sejak tahun 1990-an.
Motor yang bisa dibilang embahnya Kawasaki Ninja 150 RR ini, yakni Kawasaki KR 150 SS sempat menjadi idola.
Secara tampilan, desainnya sangat kental dengan aura sport fairing klasik yang kebanyakan punya bodi serba mengotak.
Alur fairingnya tampak sederhana, namun punya saluran udara yang dibuat dinamis untuk pendinginan radiator dan silindernya.
Nah, Kawasaki KR 150 SS ini merupakan rival abadi dari Honda NSR 150 RR, serta Suzuki RGR 150.
Mengutip dari Tabloid OTOMOTIF edisi No.39/IV Senin 6 Februari 1995, motor sport rakitan Thailand ini punya performa yang bisa mengimbangi NSR 150 RR saat digeber di Sirkuit Sentul.
Padahal di atas kertas, mesin KR 150 SS sedikit lebih kecil dibandingkan NSR 150 RR.
Kapasitas mesin murninya cuma 148 cc, lebih kecil satu cc dari Honda NSR 150 yang sudah dipasarkan di Indonesia.
Perbandingan kompresi 7,8 : 1 juga termasuk sedang untuk kelasnya.
Sayangnya, jumlah power yang dihasilkan dari Kawasaki KR 150 SS tidak tercantum di spesifikasi resminya.
Namun dalam kondisi standar, motor ini bisa digaspol tembus 190 km/jam, gokil kan?
Ini dibuktikan langsung tim Tabloid OTOMOTIF di lintasan Kemayoran, Jakarta, dengan perbandingan sproket 14 : 4.
Tak heran jika angka di speedometernya dipatok sampai 240 km/jam.
Soal teknologi mesin, bila NSR punya RC-Valve (Revolutionary Controlled Exhaust Valve System), SS mengandalkan sistem saluran buang yang diberi nama KIPS (Kawasaki Integrated Power - Valve System).
Ini berupa katup yang diatur mikrokomputer, berfungsi mengefisiensikan waktu buka tutup saluran buang.
Dengan itu tenaga mesin bisa terasa sejak putaran mesin rendah dan bahkan makin nampol di putaran tinggi.
Saluran pembuangannya disempurnakan lewat penggunaan knalpot racing.
Selain mendongkrak tenaga, knalpot ini juga menambah kesan sporty pada Kawasaki KR 150 SS.
Kira-kira sobat GridOto ada enggak yang punya motor satu ini?
Dirawat baik-baik ya biar tampilan dan performanya tetap terjaga, siapa tahu harganya bakalan melambung tinggi karena unitnya langka di Indonesia.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR