GridOto.com - Video pengendara motor yang membawa peti mati viral di media sosial belakangan ini.
Namun yang jadi perhatian netizen bukan pengendaranya, melainkan kondisi jalan yang harus dilaluinya sambil membawa peti mati.
Hal tersebut GridOto ketahui dari video yang diunggah akun Facebook Lamat Ludin yang di-repost oleh fanspage Tribun Medan.
Dalam video terlihat betapa sulitnya medan jalan tanah menuju sebuah kampung yang harus dilewati oleh pengendara motor.
Terlebih ia harus membawa peti mati yang ukurannya besar dengan bobot yang tentunya enggak ringan.
Melihat hal ini, akun Facebook Lamat Ludin bahkan sampai menuliskan permohonan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi akses jalan menuju kampungnya.
"Pak Jokowi, lihatlah kampung kami bawa peti mati pun susah dan harus naik motor sejauh 3Km ke Dusun Bulumalando Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara," tulis akun Facebook Lamat Ludin.
Lebih lanjut, akun Facebook Lamat Ludin juga menuliskan kalau sampai sekarang jalan menuju desanya tidak bisa dilewati mobil.
Bahkan menggunakan motor pun tetap terasa sulit, karena jalannya masih berupa tanah.
Baca Juga: Mendebarkan, BMW X1 Tiba-tiba Terbakar saat Parkir Padahal Ada yang Tidur di Dalamnya
Menanggapi unggahan ini, Remington Manurung selaki Pangulu Nagori atau Kepala Desa Dolok Parmonangan membenarkan kalau jalan di dalam video memang sulit dilalui.
Kendati demikian, pemerintah sebetulnya sudah mencoba melakukan perbaikan sejak 2002 silam.
"Pada 2002 jalan ke sana masih jalan setapak dan dulu sempat kami buat permohonan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun," ucapnya.
Sayangnya, ada masyarakat yang merasa keberatan lahan miliknya dibebaskan untuk digunakan sebagai akses jalan menuju desanya.
Kemudian pemerintah pun memutuskan untuk mengalihkan jalannya melewati dusun lain.
Seiring berjalannya waktu, Pemerintah Nagori pun mencoba mengajukan listrik masuk ke desa ini pada 2005.
Akses listrik bisa terwujud dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun seiring dengan pembukaan jalan.
Manurung menambahkkan, pemerintah pun mencoba untuk melakukan perbaikan akses jalan yang panjangnya mencapai 3,5 Km.
Hanya saja, kontur tanah yang curam menjadi kendala untuk dilakukannya perbaikan.
"Pada 2019 kami sudah bangun jembatan di akses jalan tersebut dengan APBD sekitar Rp 700 juta lebih," paparnya.
Baca Juga: Suzuki Ertiga Dibuat Keok Saat Lewati Tanjakan Krakalan, Begini Endingnya
Selanjutnya pada 2020 dianggarkan untuk rabat beton untuk membuat jalan menuju desa itu jadi lebih mudah.
Sayangnya, terjadi pandemi Covid-19 yang mengharuskan dananya dialihkan.
Baru pada 2022 diwacanakan adanya rabat beton untuk jalan yang ada di dalam video sejauh 200 meter.
Manurung menjelaskan, dirinya sebetulnya sempat perkoordinasi dengan PT TPL (Toba Pulp Lestari) untuk setidaknya meratakan tanahnya.
Kendat demikian, warga melakukan penolakan karena dilakukan saat musim penghujan.
"Waktu itu mereka sudah survey dan berseda memperbaiki jalan, tapi kondisinya musim hujan," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bawa Peti Jenazah, Warga Simalungun Minta Tolong Ke Presiden Jokowi Perbaiki Jalan Ke Kampungnya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tribun-Medan.com,Fanspage Facebook Tribun Medan |
KOMENTAR