GridOto.com - Gairah pasar aftermarket roda dua Tanah Air pada 2022 ini dipercaya bisa kembai mengalami kenaikan.
Beberapa produsen spare part aftermarket memprediksi bahwa pasar aftermarket Indonesia akan melanjutkan tren kenaikan permintaan yang sudah berlangsung sejak akhir 2020 lalu.
Karena tidak seperti kebanyakan industri di sektor otomotif di Indonesia, segmen aftermarket roda dua malah mengalami pertumbuhan selama pandemi Covid-19.
“Dari awal pandemi hingga 2021 itu recovery-nya sangat positif,” ujar Ardhieta Wicaksana selaku Marketing Manager PT NGK Busi Indonesia kepada GridOto.com, Minggu (9/1/2022).
“Dan itu berlaku baik di mass product seperti busi OEM dan niche product seperti busi aftermarket atau busi racing,” tandas Wicak.
Hal serupa juga sempat diungkapkan oleh Rio Tan, Promotion and Technical Support PT Enwan Multi Partindo (EMP) sebagai distributor spare part aftermarket RCB.
“Penurunan memang sempat terjadi terutama di awal pandemi, tapi hanya sebentar sebelum kembali naik dan terus tumbuh bahkan hingga saat ini,” kata Rio kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
“Makanya kalau dibilang ‘musim susah', daya beli masyarakat sepertinya malah makin tinggi karena penjualan kami sudah cukup pulih," tambahnya.
Cepatnya kebangkitan permintaan pasar aftermarket roda dua Tanah Air di era pandemi sendiri nampaknya disebabkan oleh beberapa hal.
Yaitu fakta bahwa mayoritas konsumen pasar aftermarket roda dua Indonesia berasal dari segmen menengah dan menengah ke atas.
Serta adanya pandemi yang membuat mereka mengalihkan dana yang biasanya dipakai untuk aktivitas hiburan seperti bepergian ke luar kota atau luar negeri ke motor mereka.
“Rata-rata berpikir: ‘ah daripada bosan di rumah, gue beli part motor aja lah, toh uangnya juga ada',” ujar Rio.
“Di RCB sendiri beberapa part yang banyak dibeli saat pandemi itu suspensi, pelek, dan sistem pengereman yang termasuk master rem, kaliper, dan slang rem,” lanjutnya.
Oleh karena itu, baik Rio dan Wicak sama-sama optimis bahwa pasar aftermarket 2022 roda dua bisa kembali mengalami kenaikan permintaan.
“Terutama untuk produk-produk di segmen premium yang mengalami kenaikan selama 2021 lalu,” ucap Wicak.
Sentimen tersebut diamini oleh Rio, yang menambahkan bahwa luasnya pasar aftermarket roda dua Indonesia membuat kenaikan tersebut nyaris pasti.
“Pasar aftermarket roda dua Indonesia itu gila, beberapa negara Asia Tenggara itu harus digabung dulu baru setara dengan pasar kita,” tukas Rio.
“Apalagi konsumen Indonesia kan seringnya meskipun bilang enggak ada uang, barang-barang yang harganya mahal juga tetap mereka hajar,” tutupnya sambil terkekeh.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR