GridOto.com - Gotrans, produk shift kit yang bisa bikin transmisi matik mobil jadi lebih badak.
Tidak melulu dari mesin, performa transmisi matik mobil juga bisa ditingkatkan.
Seperti produk shift kit Gotrans yang bisa membuat perpindahan gigi transmisi matik lebih responsif.
Fredysur, pemilik sekaligus yang mengembangkan dan memproduksi Gotrans mengatakan shift kit bekerja dengan mengurangi gejala slip dari clutch girboks transmisi saat berpindah gigi karena adanya kelebihan tenaga mesin.
"Yang diatur adalah jalur pressure oli transmisi matik dari solenoid valve body," terangnya.
Baca Juga: Asal Derek Mobil Matik Bisa Bikin Transmisi Jebol, Ini Sebabnya
"Pressure dan debit oli transmisi dibuat lebih besar, cengkeraman clutch girboks akan lebih kuat," terusnya.
Untuk meningkatkan pressure oli transmisi, produk shift kit Gotrans terdiri beberapa per solenoid replacement.
Juga disediakan dua mata bor masing-masing berukuran 2 mm dan 2,5 mm.
"Beberapa per solenoid pressure line bawaan diganti pakai Gotrans yang spring-nya lebih keras," tutur Fredysur.
"Bukaan katup solenoid pressure line bisa lebih cepat dan kuat untuk menghasilkan dan menahan tekanan oli transmisi yang lebih besar," imbuhnya.
Baca Juga: Pulihkan Performa Mesin Mobil, Bisa Lirik Paket Tune Up Satu Ini
Tekanan oli yang lebih besar juga butuh jalur aliran oli transmisi yang lebih lebar.
Jadi mata bor disediakan untuk melebarkan lubang jalur plat valve body yang berada ditengah.
Aliran oli transmisi yang masuk bisa lebih banyak untuk meningkatkan pressure-nya.
"Untuk mesin standar shift kit ini membuat perpindahan gigi lebih smooth, atau yang sudah upgrade mesin transmisi jadi tidak slip," ujar Fredysur.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Cara Cek Kerusakan Valve Body Transmisi Matik
Sampai saat ini, Fredysur menyediakan shift kit Gotrans untuk transmisi matik Toyota mesin diesel 2KD dan 2GD, serta Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner mesin bensin 2.700cc.
"Harga Rp 1,5 juta, belum termasuk jasa pembongkaran valve body," tutup Fredysur.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR