GridOto.com - Trabasan naik motor trail di jalur off-road bisa menjadi sarana hiburan yang cukup asyik.
Sebab, jalur yang dilalui saat trabasan mulai dari melewati tanjakan dan turunan yang curam, masuk ke hutan, hingga melewati jalanan berlumpur.
Mengingat jalur yang dilewati beragam dan bisa melihat keindahan alam, tentunya ada sejumlah orang yang ingin ditemani trabasan, tetapi hanya sebagai penumpang atau berboncengan.
Lantas, bagaimana dari sisi keamanan dan keselamatan bila trabasan sambil berboncengan?
Melihat hal tersebut, Muhammad Arief, Instruktur Yamaha Riding Academy (YRA), tidak menganjurkan trabasan sambil berboncengan karena cukup berbahaya buat keselamatan, bukan soal motornya kuat atau tidak.
"Kalau saya sih disarankan jangan boncengan. Karena jalan sendiri saja susah apalagi ditambah boncengan," ujar Arief kepada awak media di Hambalang, Bogor belum lama ini.
Menurutnya, dengan berboncengan kendaraan akan menjadi sulit untuk dikendalikan dan trabasan merupakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Dengan adanya penumpang potensi jatuh dari kendaraan akan lebih tinggi dibanding sendirian karena center of gravity jadi kacau.
"Kemudian kalau yang dibonceng takut (panikan) itu potensi jatuhnya lebih besar," ungkap Arief.
Baca Juga: Biar Lebih Paham, Ternyata Ini Alasan Ban Motor Trail Dikurangi Tekanan Angin Sebelum Trabasan
Kendati demikian, Arief menambahkan ketika ingin trabasan di jalur jangan dilakukan seorang diri.
Sebab, saat trabasan pengendara bisa saja terjebak di jalur dan motor mengalami masalah yang membutuhkan pertolongan orang lain.
"Terabasan usahakan jangan sendirian, kalau terjebak di jalur biar ada yang bantu. Terjebak itu bukan hanya jalan licin saja, tapi kalau ban kempis atau pelek pecah itu susah kalau tidak ada bantuan," jelas Arief.
Selain itu jika ada teman terabasan sangat membantu saat pengendara terjatuh, karena pengendara yang jatuh tidak bisa menaikan motor sendirian.
"Kalau jatuh jangan berusaha untuk langsung berdiriin motor, karena orang jatuh ini groginya masih tinggi. Jangankan motor yang berat, berdiriin motor yang ringan pun bisa jadi tidak kuat," pungkasnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR