GridOto.com - Proses bongkar pasang komstir di bengkel umumnya dilakukan dengan cara diketok.
Biasanya bengkel menggunakan palu karet dengan as sokbreker bekas untuk membongkar dan memasang komstir.
Ada anggapan bongkar pasang dengan cara diketok bikin komstir enggak awet, benarkah demikian?
Kata mekanik dari bengkel spesialis, saat proses bongkar dan pasang komstir sebisa mungkin untuk menghindari cara diketok.
Baca Juga: Komstir Honda Vario Sulit Disetel? Ternyata Ini Biang Keladinya
"Soalnya saat komstir diketok terutama saat proses pemasangan, memperbesar kemungkinan salah satu sisinya miring," buka Fitri Ludisman, Owner LDS Simple Modification kepada GridOto beberapa waktu yang lalu (12/21).
Komstir miring itu membuat proses pembongkaran dan pemasangan jadi sulit.
"Pasalnya, di dalam kondisi miring membuat komstir jadi miring dan sulit dipasang karena tersangkut," jelas Fitri.
"Kalau dipaksa dikencangkan membuat rumah komstir jadi cacat," tambah mekanik yang sering bongkar pasang komstir motor matic Honda ini.
Baca Juga: Ini Fungsi Penting Mur Penutup Komstir Yang Jarang Diketahui Bikers
Rumah komstir yang cacat membuat umur pemakaian ball race atau pelor jadi pendek
"Gejalanya komstir jadi sulit untuk disetel. Misal dikencangan setang jadi terlalu berat, namun dikendurkan setang juga malah oblak, susah dapat setelan pas," papar Fitri Ludisman.
Makanya Fitri Ludisman menyarankan untuk meminimalisir ketokan saat bongkar dan pasang komstir kembali.
"Dengan cara menggunakan alat khusus (special tools) untuk bongkar dan pasang komstir," ujar Fitri Ludisman.
Baca Juga: Ikuti Cara Ini Agar Komstir Bawaan di Motor Matic Lebih Awet
"Beberapa alatnya ada yang jual di market place tapi kalau saya buat sendiri," tutur Fitri Ludisman yang bengkelnya berada di daerah Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat.
Tuh, jadi biar tidak merusak bearing komstir sebaiknya pemasangan tidak dilakukan dengan cara diketok.
Jika harus diketok, lakukan dengan hati-hati dan pastikan bearing terpasang lurus pada rumahnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR