GridOto.com - Maraknya aksi balap liar tak membuat jajalaran Polres Tuban, Jawa Timur kehilangan semangat untuk terus melakukan razia.
Mereka menggunakan pendekatan lain untuk membuat para pembalap liar yang terjaring kapok.
Melansir Ntmcpolri.info, kepolisian menggelar razia balap liar yang dilakukan di Jalan Soekarno-Hatta, Tuban, Jawa Timur.
Dalam razia ini petugas berhasil mengamankan 70 unit sepeda motor modifikasi ilegal atau tidak standar.
Untuk mengambil motor-motor yang disita, para pemiliknya diwajibkan mengganti onderdil kendaraan mereka dengan standar yang telah ditetapkan.
Onderdil ilegal yang disita dalam razia ini kemudian dimusnahkan.
Salah satunya dengan dipotong menjadi beberapa bagian oleh polisi.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengundang orang tua pelaku balap liar yang berhasil mereka jaring ke Mapolres Tuban, Jawa Timur.
Saat diundang polisi, sejumlah ibu-ibu langsung memarahi anaknya yang bandel.
Para ibu ini emosi lantaran sang anak tidak pernah menuruti nasehat orang tua dan terbawa pergaulan geng motor.
Anak-anak yang dimarahi ibunya tersebut hanya bisa tertunduk diam.
Salah seorang remaja berusia 17 tahun yang terjaring razia polisi terlihat menyesal dan berusaha meminta maaf dengan sujud mencium kaki ibunya.
Peristiwa haru ini disaksikan sejumlah petugas kepolisian setempat.
Wakapolres Tuban, Kompol Priyanto mengatakan, selama ini pihaknya belum melakukan tindakan hukum dan mengedepankan tindakan persuasif untuk menghentikan para pelaku balap liar.
"Razia ini menjadi peringatan terakhir yang diberikan jajarannya kepada para pelaku balap liar," ujarnya dikutip dari Ntmcpolri.info.
Sementara itu Kades Prunggahan Wetan, Hari Winarko mengapresiasi polisi dengan menindak pemuda yang melakukan balap liar dan konvoi.
"Kegiatan balap liar selain mengganggu ketertiban masyarakat juga membahayakan diri sendiri," katanya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Ntmcpolri.info |
KOMENTAR