Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jalan Lingkar Selatan Salatiga Kerap Memakan Korban, Warga Desak Pemerintah Bertindak

Gayuh Satriyo Wibowo - Rabu, 5 Januari 2022 | 08:05 WIB
Kecelakaan di JLS Salatiga
Ntmcpolri.info
Kecelakaan di JLS Salatiga

GridOto.com - Kerap terjadi keelakaan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga hingga memakan korban jiwa.

Warga sekitarpun mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan.

Melansir Ntmcpolri.info, Wawan (54) warga Blotongan, Sidorejo, Salatiga mengatakan, jalan tersebut masih membutuhkan rambu lalu lintas dan fasilitas pendukungnya.

“Semestinya jalur rawan kecelakaan ditambah rambu lalu lintas dan dipasangi lampu penerangan jalan. Selain itu, di jalan turunan tajam ada jalur penyelamat," katanya, Selasa (4/1/2022).

"Dan di titik rawan perempatan Kumpulrejo sebaiknya dibangun fly over agar saat ada mobil yang mengalami rem blong tidak terjadi kecelakaan fatal,” tambahnya.

Dia menilai, pembangunan jalur penyelamat dan flay over perempatan Kumpulrejo JLS mendesak dilakukan.

Sebab perempatan Kumpulrejo merupakan titik paling rawan dan sudah sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Salatiga, AKP Arfian Riski Dwi Wibowo mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah dan upaya untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas di JLS, termasuk mengusulkan pembangunan jalur penyelamat.

Baca Juga: Hindari Kecelakaan Truk Karena Rem Blong, Ini Saran dari Investigator KNKT

Baca Juga: Pernah Touring dari Yogyakarta ke Salatiga, Inilah Tipe dan Helm yang Dipakai Ariel Noah

Menurutnya, jalur penyelamat mendesak dibangun karena JLS dari arah Solo menuju Semarang terdapat jalan menurun yang cukup panjang.

“Kami berharap pemerintah bisa segera membangunkan jalur penyelamat di JLS. Sebab kondisi jalan rawan terjadi kecelakaan disebabkan oleh gagal fungsi rem,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini pembangunan jalur penyelamat di JLS masih dalam kajian, termasuk titik lokasinya.

Tak luput pihaknya mengimbau kepada pengelola dan sopir truk untuk mematuhi ketentuan daya angkut serta tidak menambah dimensi kendaraan.

Sebab muatan yang melebihi daya angkut menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya gagal fungsi rem dan kecelakaan lalu lintas.

“Kalau muatannya melebihi tonase, rem jelas tidak mampu. Sehingga rem cepat panas dan akhirnya terjadi gagal fungsi. Karena itu, kami imbau para sopir truk jangan berlebihan bawa muatan,” ujarnya.

 

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : Ntmcpolri.info

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa