Rongsokan Lamborghini Aventador Sempat Dipajang di Miami, Ternyata Punya Makna yang Dalam Nih

Ruditya Yogi Wardana - Minggu, 2 Januari 2022 | 09:30 WIB

Instagram @whisbe

Rongsokan Lamborghini Aventador yang ternyata sebuah karya dari seniman asal New York, WhIsBe.

GridOto.com - Pemandangan cukup unik sempat terlihat di Miami, Florida, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Pasalnya ada sebuah rongsokan Lamborghini Aventador yang sudah terbakar dipajang di dekat One Herald Plaza, Miami.

Menariknya, pada rongsokan Lamborghini Aventador tersebut ada tulisan 'Objects In Mirror Are Closer Than They Appear' yang artinya objek di dalam cermin terasa lebih dekat dari yang terlihat.

Usut punya usut, rongsokan Aventador ini merupakan sebuah karya seni yang dibuat oleh seorang seniman asal New York, Amerika Serikat dengan nama samaran WhIsBe.

Melansir dari Autojosh.com, cerita pembuatan karya seni itu bermula ketika WhIsBe sedang mengendarai Lamborghini Aventador miliknya di jalan tol dekat Los Angeles, Amerika Serikat pada 31 Januari 2021 lalu.

Sayangnya, saat melaju di tol, ia mengalami kecelakaan yang membuat supercar besutan Lamborghini miliknya menghantam pembatas jalan dan terbakar.

Insiden ini hampir saja merengut nyawa WhIsBe jika dirinya tidak segera keluar setelah kecelakaan terjadi.

"31 Januari 2021, hari yang tak pernah saya lupakan, seluruh hidup saya melintas di depan mata saya. Itu adalah hari di mana saya merasa betapa rapuhnya hidup dan bagaimana itu bisa berakhir dalam sekejap mata," kata WhIsBe yang ditulis di akun Instagram @whisbe.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh WhIsBe (@whisbe)

Setelah merasakan kejadian yang meninggalkan trauma tersebut, WhIsBe pun memutuskan untuk mengubahnya menjadi hal yang bisa meninggalkan kesan.

Caranya dengan membuat sebuah karya seni dari rongsokan Lamborghini Aventador miliknya yang sudah terbakar.

Karya seni dengan tulisan 'Objects In Mirror Are Closer Than They Appear' ini dikatakan sebagai salah satu cara agar WhIsBe bisa berdamai dengan trauma yang dialaminya.

Harapannya dengan karya tersebut yakni agar masyarakat bisa lebih menghargai hidup dan tidak terpaku pada masa lalu yang meninggalkan luka.