GridOto.com - Berbagai jenis model penggerak ditawarkan pabrikan mobil.
Seperti mobil dengan penggerak roda belakang alias Rear-Wheel Drive (RWD).
Sederet mobil dari entry level sampai yang mewah menggunakannya.
Sebut saja Daihatsu Gran Max dan Terios, Toyota Rush dan Fortuner, hingga BMW Seri 5 pun pakai penggerak roda RWD.
Dulu sih ada Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang berbagi platform.
Namun model terbarunya yang rilis pada 2021 dirombak ulang dan beralih ke penggerak roda depan.
Lantas apa sih keunggulan mobil RWD kok sampai banyak yang pakai?
Sebelumnya mari mengenal kombinasi mobil berpenggerak roda belakang.
Baca Juga: Masih Ada Permintaan, Toyota Sebut Masih Jual Avanza RWD
Baca Juga: Jangan Keburu Ilfil dengan Penggerak FWD, Yuk Kenali Keunggulan dan Kelemahannya
Sistem penggerak roda belakang bisa dikombinasikan dengan mesin depan (FR: Front Engine, Rear Wheel Drive), mesin tengah (MR: Mid-Engine, Rear Wheel Drive), dan mesin belakang (RR: Rear Engine, Rear Wheel Drive).
Masing-masing kombinasi mesin-penggerak ini memberikan karakter pengendalian yang berbeda-beda.
Tak hanya Toyota Avanza mobil bermesin depan dengan gerak roda belakang (FR) di Indonesia.
Contoh lainnya Daihatsu Xenia yang masih satu platform dengan Avanza dan Wuling Confero.
Sistem penggerak belakang menyalurkan tenaga ke roda melalui as kopel.
Melansir Autolist.com, penggerak RWD diyakini mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
Selain itu, posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.
Baca Juga: Peduli Sesama, Komunitas Velozity Chapter Tangerang Gelar Bakti Sosial dan Tanam 1.000 Mangrove
Kelebihan lain dari konfigurasi ini adalah karakter yang dihasilkan cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
Itu sebabnya pilihan ini masih digunakan mobil-mobil mewah yang mengutamakan kenyamanan dan kehalusan.
Kelemahannya efisiensi mesin sulit didapat, bila tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
Mesin depanpenggerak belakang juga membuat kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.
Namun, gejala oversteer cukup mudah terjadi saat menikung.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Autolist.com |
KOMENTAR