"Ketika saya finish ketujuh di babak tersulit dalam seri (kejuaraan dunia Cross-Country Bajas), melawan pesaing yang telah berkompetisi di olahraga ini selama lebih dari 15 tahun, saya tahu saya bisa melakukan ini,” sebutnya.
"Saya segera menyadari bahwa saya membuka pintu dan mendobrak hambatan dengan pencapaian saya. Kami membuka jalan bagi perempuan untuk memahami perjalanan yang kami ambil dan untuk bergabung dengan kami," ujar wanita berusia 33 tahun ini.
Baca Juga: 3 Pembalap X-Raid Team Plus 1 Pembalap Wanita, Beraksi Hari ini di Reli Dakar 2022
Dania Akeel, yang juga berusia 33 tahun, menghabiskan tahun lalu untuk memulihkan diri dari patah tulang belakang dan beberapa patah tulang panggul, menyusul kecelakaan di trek di Bahrain.
Tetapi itu tidak membuatnya mundur dari balapan saat ia memenangkan gelar di kejuaraan dunia Cross-Country Bajas 2021.
View this post on Instagram
"Berbulan-bulan setelah kecelakaan itu menyakitkan, tetapi dalam beberapa hal saya beruntung karena saya tidak memerlukan operasi. Di motorsport Anda menerima risiko dan pada akhirnya Anda harus membuat pilihan," bilang Dania Akeel.
"Anda harus menghormati Dakar. Ini reli terpanjang dalam kalender dan Saudi adalah lokasi yang luar biasa. Anda dapat melintasi 200 km dengan lanskap, medan, serta cuaca dapat berubah tiga atau empat kali," pungkasnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | reuters.com |
KOMENTAR